Halaqoh Ulama Rakyat

Bangkitkan Ruhul Jihad dan Harokah Ulama, PKB Gelar Halaqoh di Ponorogo

| Minggu, 01/10/2017 13:14 WIB
Bangkitkan Ruhul Jihad dan Harokah Ulama, PKB Gelar Halaqoh di Ponorogo Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam menyampaikan sambutan pada acara Halaqoh Kebangsaan bertajuk ‘Revitalisasi Ruhul Jihad, Harokah Ulama Rakyat’ di PP. Pertahanan Ahlussunnah Waljamaah (Pertama) Durisawo, Ponorogo

PONOROGO, RADARBANGSA.COM - Harokah atau perjuangan yang digalakkan oleh para ulama terdahulu tidak boleh disia-siakan. Ketua DPC PKB Ponorogo,  Drs.  H.  Ibnu Multazam menuturkan, peran ulama tersebut terbukti nyata manfaatnya bagi persatuan dan kesatuan Indonesia hingga saat ini dan dimasa mendatang.

Guna melestarikan ajaran dan semangat para ulama tersebut, DPC PKB Ponorogo menggelar Halaqoh Kebangsaan bertajuk ‘Revitalisasi Ruhul Jihad, Harokah Ulama Rakyat’ di PP. Pertahanan Ahlussunnah Waljamaah (Pertama) Durisawo,  Ponorogo. 

“Halaqoh ini kita selenggarakan bagian dari tajdidun niyah, bahwa PKB ini didirikan oleh Ulama,  jadi Ulama tidak bisa dilepaskan dari perjuangan PKB,” kata Ibnu saat menyampaikan sambutannya, Minggu 10 Oktober 2017.

Menurut Ibnu, Assiyasatu Mabniyatun `alaa Aqidaatiha,  politik itu didasarkan pada ideologinya. Dalam konteks PKB, lanjutnya, tentu tidak lepas dari NU sebagai ibu kandung yang melahirkannya. Ideology ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) tentu senantiasa tercermin dalam tiap perjuangan PKB.

“Kita harus ingat dan laksanakan kekompakan kita tahun 1998 saat PKB didirikan. Santri dan Kyai bersatu demi politik Ahlussunnah Wal Jamaah. Kami PKB hanyalah santri dari para Kyai, kami hanyalah buah dari NU. Maka pastilah kami tunduk dan tidak berani membantah perintah Kyai,” tegasnya.

Sementara itu, Dosen Pascasarjana Insuri Ponorogo, Dr. Muhammad Soleh, selaku narasumber dalam halaqoh tersebut mengapresiasi tiga hal pokok yang gencar dilakukan PKB. Pertama,  soal legislasi yang dikawal PKB. Kedua, kesadaran PKB bahwa politik sebagai alat perjuangan ulama. Ketiga pasang surut hubungan NU-negara. 

Menurut Soleh, peran penting PKB tersebut terus digelorakan di tiap gerak politiknya selama ini. Soleh tak menampik jika PKB telah sejalan dengan pitutur Almawardi yang menyebut fungsi politik adalah menjaga Agama dan menata dunia.

“Itulah yang diperjuangkan PKB. Mengapa harus kita (kader NU dan PKB)? sebab jika politik ini dipegang kelompok lain, orang lain, maka bisa rusak tatanan, yakinlah hanya PKB yang punya modal kemampuan itu,” kata Soleh.

Lebih dari itu, lanjut Soleh, PKB telah membuktikan peranannya ditengah masyarakat, khususnya warga Nahdliyyin. Ia mengingatkan ketika sebelum reformasi orang-orang NU tidak mendapatkan apa-apa. Sekedar menjadi kepala KUA saja sulit. 

“Tapi saat ini, PKB telah nyata menjadi saluran politik yang bisa berjuang untuk NU. Adanya PKB,  menjadikan NU punya menteri,  punya pejabat dan punya program demi kepentingan NU dan kemaslahatan bangsa,” pungkas Soleh.

Tags : Halaqoh Kebangsaan , Ibnu Multazam , PKB

Berita Terkait