90 Persen Penumpang Pesawat TKA Cina, Ifan Seventeen: Serasa di Negeri Lain

| Minggu, 22/10/2017 11:22 WIB
90 Persen Penumpang Pesawat TKA Cina, Ifan Seventeen: Serasa di Negeri Lain Dokumentasi @ifanseventeen

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Era Masyarakat Ekonomi Asean memantik sejumlah dampak, salah satunya adalah terbukanya arus perdagangan barang dan jasa. Kondisi ini bisa dipastikan bakal meningkatkan lalu lintas tenaga kerja asing untuk datang dan bekerja di Tanah Air.

Kedatangan para tenaga kerja asing ke Indonesia pun menimbulkan beragam masalah. Mulai dari kesenjangan sosial dengan pekerja lokal hingga persoalan izin kerja dan tinggal yang belum dikantongi. Fakta tersebut tak ayal menjadi perbincangan hangat dan mendapat sorotan setiap hari.

Teranyar, vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah atau akrab disapa Ifan tercengang saat melihat kondisi dalam pesawat yang berisikan cukup banyak penumpang Tenaga Kerja Asing beretnis Cina. Hal ini dia saksikan saat akan melakukan show di daerah Kendari, Sulawesi.

Pengalaman Ifan tersebut menambah rentetan temuan tentang padatnya gelombang TKA asal Cina di Tanah Air, semisal yang terjadi di kawasan proyek PLTU Kariangau, Balikpapan Kalimantan Timur, Bogor Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah dan sejumlah tempat lainnya.

Ifan pun menulis pengalaman itu dilaman akun Instagram miliknya, @ifanseventeen, Jum’at 20 Oktober 2017. Berikut redaksi lengkapnya:

Ada yang salah dengan negeri ini. itu kata-kata yang pertama kali terlintas di kepala gw. Mungkin udah kelima kalinya gw terbang ke daerah Sulawesi, 70-80 persen penumpangnya adalah tenaga kerja asli Cina, yang ga bisa bahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia.

Terakhir hari ini pesawat ke Kendari sekitar 70-80 orang isinya mereka semua. Sempat bikin merinding waktu Seventeen harus manggung di Morowali, 95 persen isi pesawatnya adalah tenaga kerja asli Cina, lets say sekitar 130 orangan kali, ya.

GILA SIH, LO BISA BAYANGIN SERASA DI NEGERI LAIN. Dan menurut info pramugarinya, “IT HAPPENS EVERYDAY”. GILA! Seventeen manggung di Morowali 6 bulan yang lalu. Kalo itu terjadi tiap hari? SEKARANG UDAH RUAMEE BANGET BERARTI!

Dari info yang gw tahu ini juga terjadi di Bogor, Solok Selatan (Sumbar), Manokwari (Papua) dan entah mana lagi. Men, gw si ga akan ngomong soal politik karna bukan kapasitass gw.

TAPI SATU HAL YANG ADA DI KEPALA GW ADALAH, pada saat Indonesia masih berlebihan SDM-nya, maih banyak pengangguran, bahkan kita masih banyak yang mengirimkan sodara-sodara kita buat kerja bertaruh nyawa di Negeri orang, kenapa kita harus memasukkan tenaga kerja dari negeri lain?!”

Tags : Tenaga Kerja , China , Seventeen

Berita Terkait