Nihayah Geram Kemenkes Lamban Atasi Wabah Difteri

| Senin, 11/12/2017 19:10 WIB
Nihayah Geram Kemenkes Lamban Atasi Wabah Difteri Anggota FPKB DPR RI, Nihayatul Wafiroh (foto: inilahcom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengaku heran atas lambatnya sikap Pemerintah menangani wabah difteri yang terjadi belakangan ini. Padahal penyakit ini sangat berbahaya.

Menurut Nihayah, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan seharusnya tak perlu menunggu waktu lama untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) jika difteri terjadi di Indonesia.

"Sebenarnya, permenkes sudah jelas, kalau ada satu kasus difteri saja sudah masuk kategori KLB. Dan difteri ternyata sudah sejak 2009 mulai ada lagi. Ini menunjukkan kemenkes lamban," kata Nihayah di Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Dikatakan Nihayah, sejak tahun 2009, difteri telah masuk dalam kategori penyakit yang harus diwaspadai secara intensif. Akan tetapi Pemerintah justru abai, bahkan telat mengantisipasinya hingga wabah difteri menyebar di hampir 20 provinsi.

"Tentu saya mendukung langkah responsif ini (imunisasi massal di 20 provinsi). Tetapi untuk selanjutnya, kemenkes jangan cuma reaktif. Harus membuat kebijakan-kebijakan jangka panjang yang benar-benar efektif dan efisien untuk mencegah berkembangnya difteri dan virus-virus yang membahayakan semacam ini," terangnya.

Karenanya, Nihayah mengaku bakal mengevaluasi kinerja Kemenkes atas kasus yang telah merenggut satu nyawa ini.

"Saya minta kemenkes gandeng tokoh agama untuk menyukseskan imunisasi. Cakupan imunisasi kita di bawah 90 persen sejak 2012. Kemenkes jangan berjalan sendirian," tegas Nihayah.

Untuk diketahui, difteri adalah penyakit yang berasal dari kuman atau virus Corynebacterium diphtheria. penyebarannya cukup cepat melalui udara. Difteri bisa dicegah dengan vaksinasi sejak bayi. Lalu vaksinasi lanjutan atau booster pada usia dua tahun untuk menguatkan vaksin pertama.

"Difteri ini sudah sangat membahayakan. Kalau banyak orang yang tidak mau mengimunisasi anaknya ini berbahaya bagi yang lainnya. Jadi, ikutsertakan tokoh-tokoh agama untuk menyosialisasikan pentingnya imunisasi ini. Ingat ini kondisi gawat darurat," ujar Nihayah memungkasi.

Tags : Difteri , Nihayatul Wafiroh

Berita Terkait