Tingginya Angka Perceraian, LKK NU Jember Tawarkan Program Kurcapen

JEMBER, RADARBANGSA.COM -Tingginya angga perceraian di Kabupaten Jember, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulama (LKKNU) Jember merasasa prihatin dan menawarkan  program Kursus Calon Pengantin (Kurcapen).

Merujuk pada data pengadilan Agama Jember telah tercatat pemohon gugatan perceraian yang diterima selama tahun 2017 mencapai 7.775 kasus. Sedangkan tahun lalu masih menyisakan sekitar 736 kasus gugatan cerai dan di tahun 2016 menyisakan 42 kasus, bahkan angka perceraian di Jember menempati posisi nomor dua setelah Kabupaten Malang,  se-Jawa Timur.  

"Jadi  kami menawarkan program,  setiap calon pengantin di Jember nantinya akan diberikan sertifikat Kurcapen dari Kementerian Agama (Kemenag) sebelum melaksanakan akad nikah," kata Ketua LKK NU Jember HM Hawari Hamim, usai Seminar Regional dan Sosialisasi Dana Haji, Jumat (02 Maret 2018)

Dalam penuturannya, Hawari mengambarkan bagaimana kehidupan keluarga merupakan cerminan kehidupan berbangsa dan bernegara. Makanya program ini, dinilai efektif mengurangi angka perceraian di Jember.
"Karena dengan Kurcapen ini, pasangan calon pengantin akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai suami-istri. Kita mencoba meniru dari negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Pakistan, yang setiap calon pengantin harus memiliki sertifikat itu," tuturnya.
"Modelnya masih kita susun, alat peraganya kita siapkan. Dan kami sudah komunikasi dengan Kemenag Jember terkait persoalan ini," imbuh pria yang juga menjabat Ketua Dewan Masjid Jember ini.
Bahkan LKKNU juga telah mengusulkan agar calon pengantin bersertifikat ini juga diterapkan lintas agama di Jember. "Kami sudah berkomunikasi dengan mereka, dan mereka sepakat untuk itu. Jadi kita mengenalkan arti sebuah perwakinan kepada calon pengantin pra akad nikah sesuai dengan ajaran mereka," tambahnya.