PBNU dan Muhammadiyah Sepakat Tangkal Paham Khilafah di Indonesia

| Kamis, 01/11/2018 08:04 WIB
PBNU dan Muhammadiyah Sepakat Tangkal Paham Khilafah di Indonesia Pimpinan PBNU dan PP Muhammadiyah bertemu dan menghasilkan sejumlah komitmen untuk menjaga kesatuan dan kedaulatan Indonesia. (Dok PBNU)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersilaturahmi ke Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Rabu, 31 Oktober 2018 malam. Sejumlah pengurus PBNU yang mendampingi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faisal diterima Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti di gedung pusat dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya,  Jakarta Pusat.

Pertemuan berlangsung selama beberapa jam yang diawali dengan makan malam bersama. Hasil dari pertemuan tersebut salah satunya adalah kedua Ormas (Organisasi Masyarakat) Islam terbesar di Indonesia itu sepakat menolak paham khilafah di Indonesia, karena paham khilafah tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

"Saya baca kalau enggak salah ada rencana tahun 2024 harus ada khilafah di (Asia Tenggara), ini termasuk Indonesia. Mudah-mudahan mimpi ini tak terjadi lagi berkat adanya NU dan Muhammadiyah (yang) menjaga Civil Society, konstitusi dulu, sekarang dan seterusnya," kata Kiai Said saat pertemuan.

Kiai Said merasa belakangan ini ada beberapa masyarakat, khususnya umat Muslim yang wataknya berubah menjadi radikal. Padahal, menurutnya, paham tersebut tidak sesuai dengan kepribadian umat Islam Indonesia.

"Belakangan ini kita rasakan ada suatu yang aneh. Asa suatu yang asing dari luar. Jadi, sebagian di antara saudara kita jadi beringas, radikal, keras. Ini sama sekali tak tunjukkan kepribadian watak umat Islam Indonesia," jelas Kiai Said.

Kiai asal Cirebon ini mengaku khawatir jika terus dibiarkan akan terjadi disintegrasi bahkan ancaman perang saudara. Oleh karena itu, NU dan Muhammadiyah berkomitmen untuk bersama menghindarkan hal tersebut, dan menjaga persaudaraan serta persatuan bangsa.

Terlebih lagi, terang Kiai Said, umat Islam di Indonesia sejak dulu memiliki kepribadian yang baik dan ramah. Bahkan keramahan umat Islam Indonesia diakui oleh negara-negara di dunia, termasuk negara Timur Tengah.

"Mari kita jaga. Kita berada di pintu gerbang paling timur Islam. Kalau tak tunjukkan budaya kita, akhlak kita akan diganggu oleh yang tak senang dengan kita. Nilai martabat bangsa adalah budaya. Kalau hancur, pasti bangsa itu akan hancur," pungkasnya.

Tags : PBNU , PP Muhammadiyah , Tolak Paham Khilafah , Indonesia , Umat Islam

Berita Terkait