Bebas dari Dakwaan, KBRI Kuala Lumpur Urus Pemulangan Siti Aisyah

| Senin, 11/03/2019 18:07 WIB
Bebas dari Dakwaan, KBRI Kuala Lumpur Urus Pemulangan Siti Aisyah Duta Besar RI Malaysia Rusdi Kirana dan MenkumHAM Yasonna Laoly urus pemulangan WNI Siti Aisyah usai dibebaskan dari dakwaan pembunuhan Kim Jong-nam, Senin (11/3). (Foto: pantaucom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur akan mengurus pemulangan Siti Aisyah setelah dibebaskan dai dakwaan pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dalam sidang di Mahkamah Tinggi Shah Alam, Selangor, Malaysia, Senin, 11 Maret 2019.

Hal itu disampaikan Dubes RI, Rusdi Kirana dalam jumpa pers bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dan Ketua Diaspora Indonesia Chairul Anhar.

Sebelumnya dalam persidangan yang dihadiri Rusdi Kirana dan Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham serta Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Jaksa Penuntut Umum Muhammad Iskandar Bin Ahmad telah menyatakan `nolle prosesqui` (penghentian penuntutan) dalam kasus Siti Aisyah sesuai pasal 254 Kitab Hukum Acara Pidana Malaysia.

"Dengan pernyataan tersebut maka Siti Aisyah dengan sendirinya dibebaskan dari tuntutan dalam kasus ini. Selanjutnya KBRI Kuala Lumpur akanmengurus proses pemulangan Siti Aisyah ke tanah air," kata Rusdi dilansir dari antaranews.com, Senin, 11 Maret 2019.

Dia mengungkapkan, pembebasan itu adalah puncak dari proses panjang upaya Pemerintah Indonesia untuk membebaskan Siti Aisyah dari ancaman hukuman mati akibat dakwaan keterlibatan dalam pembunuhan terhadap warga negara Korea Utara pada 13 Februari 2017 lalu.

"Sejak Siti Aisyah ditangkap, Presiden (Jokowi) telah meminta dilakukan koordinasi antara Menteri Luar Negeri, Menkumham, Kapolri, Jaksa Agung dan Kepala Badan Intelijen Negara dalam rangka memberikan pembelaan dan mengupayakan pembebasan bagi Siti Aisyah," jelasnya.

Selanjutnya, sesuai dengan mekanisme kerja sama bilateral di bidang penegakan hukum, sebutnya, proses akhir pembebsan Siti Aisyah tersebut dilakukan melalui Bantuan Hukum Timbal Balik (Mutual Legal Assistance/MLA), dimana di dalamnya Menteri Hukum dan HAM bertindak sebagai Otoritas Pusat (Central Authority). 

Tags : Siti Aisyah , KBRI Kuala Lumpur , WNI

Berita Terkait