Ribuan Warga Kaltim Deklarasi Dukung Jokowi-Ma`ruf Amin

BALIKPAPAN, RADARBANGSA.COM - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma`ruf Amin menghadiri deklarasi dukungan dari kiai, santri dan warga Balikpapan di stadion Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, 21 Maret 2019. Dukungan tersebut disampaikan saat Kiai Ma`ruf melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur.

Kiai Ma`ruf yang didampingi istri, Wury Estu Handayani langsung disambut ribuan warga Kaltim yang mayoritas Ibu-ibu. Mereka menyambut kehadiran Kiai Ma`ruf dengan antusias.

Tim Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Kalimantan Timur Ustadz Miftahul Ulum menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Mustasyar PBNU itu di lokasi deklarasi. Menurutnya, kedatangan Kiai Ma`ruf semakin membuat pihaknya semangat memenangkan pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin.

"Kami semua sebagai santri siap all out berjuang dengan cara apa pun untuk memenangkan Pak Jokowi-KH MA`ruf," kata Miftahul.

Dia mengungkapkan, acara deklarasi ini dihadiri 20 ribu relawan yang tergabung dalam JKSN. Di acara ini juga dibacakan deklarasi untuk pasangan Jokowi-Ma`ruf.

Berikut isi deklarasi dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma`ruf:

1. JKSN dan Aliansi Masyarakat Kamlimantan Timur akan berjuang mempertahankan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan cita-cita proklamasi 1945 dalam bingkai NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Akan berjuang menjaga dan menguatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tegak, adil, seimbang, toleran serta mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa.

3. Akan berjuang memenangkan Joko Widodo dan KH Ma`ruf Amin dalam Pilpres pada 17 April 2019 dengan cara yang santun dan bermartabat.

Mendapatka dukungan dari warga Kaltim, Kiai Ma`ruf mengucapkan terima kasih. "Mudah-mudahan, Pak Jokowi dan say terpilih menjadi Presiden dan wakil Presiden pada 17 April 2019 yang akan datang," kata Kiai Ma`ruf dikutip dari sindonews.com, Kamis, 21 Maret 2019.

Diketahui, dalam acara tersebut turut hadir Ketua TKD Kaltim Safruddin, Rais Syuriah PWNU Kaltim KH Fahruddin, serta pengurus PBNU Misbahul Munir dan tokoh lintas agama, suku, adat dan Ormas.