Jelang Pemilu Serentak, Fatayat NU Launching Gerakan Ronda Pemilu (GRP)

| Rabu, 03/04/2019 12:20 WIB
Jelang Pemilu Serentak, Fatayat NU Launching Gerakan Ronda Pemilu (GRP)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM- Bertepatan dengan peringatan Isra` Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H, PP Fatayat NU menggelar Konsolidasi Nasional  di Jakarta, Rabu, 3 April 2019. 

Acara yang digelar di Hotel Balairung, Jakarta, menghasilkan sebuah Gerakan Ronda Pemilu (GRP). Dalam penjelasan Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini Gerakan ini sebagai upaya menggerakan partisipasi pemilih dan menghadirkan pesta demokrasi lima tahunan pada 17 April 2019 nanti dengan rasa aman, jujur dan adil.

"Gerakan ini melibatkan seluruh anggota Fatayat NU baik pusat hingga ranting. Baik struktural maupun non struktural," tegas Anggia

GRP atau Gerakan Ronda Pemilu didorong oleh kesadaran Fatayat NU akan pentingnya peranan lintas sektoral untuk menyukseskan Pemilu agar aman, damai, dan menghasilkan kepemimpinan yang kuat dan konstitusional.

Sebagai Badan Otonom NU, Fatayat NU merupakan bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki grass root dengan jumlah besar. Oleh sebab itu Fatayat NU memiliki peran penting bagaimana mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan bijak.

“Makin sedikit angka golput makin baik demokrasi kita. Fatayat NU merasa berkepentingan untuk terus membuka dan menanamkan kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi. Terlebih tantangan kita saat ini adalah hoax, fitnah, berita-berita bohong yang menyesatkan. Saya pikir Fatayat harus berbuat sesuatu,” kata Anggia.

Gerakan Ronda Pemilu oleh Fatayat NU tak lain bertujuan untuk mengajak perempuan Indonesia terutama kader-kader Fatayat NU untuk menggerakkan masyarakat terutama perempuan agar terlibat langsung dalam pemilihan, tidak golput, menggerakkan kader Fatayat NU untuk menjadi sukarelawan pemantau proses Pemilu mulai dari pengambilan suara hingga penghitungan.

Maka, untuk efektifitas GRP, Fatayat NU menginisiasi terbentuknya Barisan Gerakan Ronda Pemilu yang anggotanya adalah perempuan-perempuan sukarelawan pemantau pemilu. Semacam ronda dengan tugas utamanya adalah mengamankan dan memastikan proses pemilihan umum di tempat terdekat berjalan lancar tanpa kecurangan. Di sini relawan perempuan fungsinya sebagai pemantau, pendingin, penyejuk atau pendamai jika terjadi konflik.

Struktur Fatayat NU di tingkat ranting atau desa dalam hal ini menjadi garda terdepan. GRP di tingkat desa sangat berperan penting dalam mengawal dan memaatikan proses pemilu berjalan dengan baik dan bebas dari kecurangan.

GRP secara nasional sangat potensial menjadi sebuah gerakan perempuan pemilu damai dengan tugas dan tanggungjawab partisipatifnya sebagai warga negara.

“Kalau perlu, kader Fatayat datang ke TPS memakai baju putih dan benar-benar ronda nungguin di TPS untuk memastikan semua prosesnya aman dan sesuai prosedur yang ditetapkan” tutup Anggia

Tags : Fatayat NU , Pemilu 2019 , Gerakan Ronda Pemilu

Berita Terkait