Jadi Anggota Komisi Indo-Pasifik, Gus AMI Apresiasi Gus Yahya

| Rabu, 22/07/2020 10:36 WIB
Jadi Anggota Komisi Indo-Pasifik, Gus AMI Apresiasi Gus Yahya KH Yahya Cholil Staquf (Katib Aam PBNU). (Foto: NU Channel)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ditunjuknya Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf sebagai anggota komisi internasional tentang Indo-Pasifik mendapat apresiasi dari Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi.

Menurut Gus AMI (demikian Muhaimim biasa disapa) penunjukan itu merupakan tugas sekaligus kesempatan yang sangat strategis bagi NU untuk ikut menyuarakan gagasan di kancah dunia internasional.

"Ini adalah tugas sekaligus kesempatan yang sangat strategis. Katib Aam ada dalam posisi untuk ikut mempengaruhi kebijakan jangka panjang Inggris terhadap kawasan Indo-Pasifik. Lebih jauh, mengingat hubungan tradisional yang khusus antara Inggris dengan Amerika Serikat, pada gilirannya dapat diharapkan terjadi konsolidasi kebijakan di antara kedua negara kuat itu," kata Gus AMI di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.

Komisi yang dibentuk oleh Policy Exchange, sebuah wadah pemikir paling terkemuka di Inggris, itu beranggotakan 16 tokoh pembuat kebijakan yang berpengalaman dari kalangan diplomat, pemimpin dunia usaha, politisi, pemimpin militer dan sipil.

Menurut Gus AMI, hal itu merupakan pengembangan peran yang sangat progresif sejak KH Yahya Staquf menjalankan tugas sebagai Duta PKB untuk CDI (Centrist Democrat International), koalisi partai-partai politik internasional paling besar dengan lebih 150 partai anggota dari 70 negara, mulai tahun 2018.

Komisi Indo-Pasifik dibentuk untuk menyusun cetak biru pendekatan strategis baru terhadap kawasan Indo-Pasifik, dengan mengkaji masalah-masalah perdagangan, diplomasi, politik, serta pertahanan dan keamanan yang berpusat di Indo-Pasifik.

Dalam rangka itu, langkah yang ditempuh antara lain adalah membantu membangun konsensus nasional (di Inggris) dan internasional mengenai seluk-beluk berbagai tantangan yang muncul dari kawasan Indo-Pasifik terhadap stabilitas dan kesejahteraan dunia.

Komisi yang diketuai oleh mantan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper itu akan menggelar kegiatan-kegiatan dan kajian-kajian di berbagai arena kebijakan yang luas.

Pertama, menyangkut perkembangan ekonomi dan teknologi di Indo-Pasifik, termasuk isu “industrial decoupling” (larinya investasi industri internasional dari China ke negara-negara lain), hak cipta intelektual, tolok ukur digital, kebijakan teknologi, dan sains.

Kedua, menyangkut politik domestik dan internasional serta diplomasi Indo-Pasifik, khususnya menyangkut format-format komunal dan mekanisme-mekanisme permusyawaratan internasional untuk mengukuhkan tata dunia yang didasarkan atas aturan hukum.

Ketiga, menyangkut isu-isu pertahanan dan keamanan Indo-Pasifik, mulai dari "hard power" hingga perang informasi atau politik, keamanan siber, dan kekhawatiran-kekhawatiran baru mengenai senjata biologis dan ketahanan kesehatan.

Tags : Gus AMI , Gus Yahya , PKB , NU

Berita Terkait