BMKG Imbau Masyarakat Waspada La Nina, Bisa Picu Longsor Hingga Banjir

| Jum'at, 16/10/2020 08:34 WIB
BMKG Imbau Masyarakat Waspada La Nina, Bisa Picu Longsor Hingga Banjir Ilustrasi La Nina (foto istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati La Nina diprediksi dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan banjir bandang.

Karena itu, Dwikorita mengingatkan masyarakat mewaspadai La Nina pada musim hujan yang diprediksi mulai bulan Oktober ini. Menurutnya, La Nina mengakibatkan peningkatan curah hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian tengah dan utara.

"La nina berasal dari Samudera Pasifik akibat suhu muka air laut Samudera Pasifik mengalami anomali, yaitu lebih dingin hampir mendekati minus 1 derajat sementara suhu di Kepulauan Indonesia lebih hangat," ujar Kepala BMKG, seperti dilansir dari Antara, Kamis, 15 Oktober 2020.

Perbedaan suhu itu mengakibatkan terjadinya pergerakan aliran masa udara basah dari Samudera Pasifik bergerak menuju kepulauan Indonesia. Dampaknya termasuk di Pulau Jawa ini juga terkena.

"Pada saat La Nina terjadi peningkatan curah hujan dari 20 sampai 40 persen di atas normalnya, itu secara umum, Jawa juga kena, kecuali Sumatera yang tidak terkena," beber dia.

Potensi La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan mencapai 20-40 persen di Jateng, terutama wilayah selatan yakni Cilacap, Purworejo, Kebumen, kemudian di bagian utara timur seperti Demak.

"Wilayah Wonosobo dan Banjarnegara juga terkena tetapi Temanggung 0 persen. Banjarnegara dan Wonosobo kena 20 persen itu kelebihannya terhadap curah hujan normal dalam satu bulan," jelas dia.

Meskipun Temanggung tidak terkena La Nina kondisi normal pun kondisi curah hujan sudah tinggi.

"Perlu kami sampaikan puncak La Nina diperkirakan pada Desember, Januari, dan Februari mendatang, tetapi puncak musim hujan Januari, Februari," katanya.

Tags : BMKG , La Nina