Pandemi COVID-19, Kiai Said Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Lingkungan

| Senin, 28/12/2020 23:27 WIB
Pandemi COVID-19, Kiai Said Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Lingkungan KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU). (Foto: NU Online)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pandemi COVID-19 yang terjadi hampir setahun ini memberikan berbagai hikmah atau pelajaran. Pertama, agar senantiasa mengupayakan kesehatan lingkungan. Hal ini, lanjutnya, sangat berbeda dengan kondisi hidup santri di pesantren.

"Ini insyaallah ke depan, mari kita ubah (kebersihan) sedikit demi sedikit. Kita hidup di pesantren, atau di masyarakat juga harus mengutamakan atau menjaga kebersihan lingkungan," kata Kiai Said dilansir dari nu.or.id, Senin, 28 Desember 2020.

Hal itu, menurut Kiai Said, sebagai pelajaran langsung dari Allah agar masyarakat pesantren mampu mengubah cara hidup yang selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kiai Said menambahkan bahwa hikmah kedua adalah terjadi perubahan dalam muamalah atau interaksi dengan orang lain.

Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini mengungkapkan, kebiasaan warga NU yang senang kumpul-kumpul untuk menggelar acara tahlilan, maulid nabi, dan pengajian, kini dilakukan secara virtual. Hal ini membuat warga NU menjadi melek teknologi.

"Kita tidak boleh putus asa. Teruskan maulid nabi, acara haul, tahlilan, dan doa bersama ini. Tapi melalui online atau virtual. Ini juga kita harus bersyukur, hikmahnya besar sekali," tegasnya.

Warga NU dan warga pesantren, menurut Kiai Said telah familiar dengan kemajuan teknologi online. Kemudian hikmah yang ketiga, tutur Kiai Said, menguatnya ukhuwah insaniyah atau persaudaraan kemanusiaan. Sebab untuk mengatasi COVID-19 ini tidak bisa dilakukan hanya oleh satu negara, satu kelompok, atau satu umat saja.

"Tapi dari umat mana pun, agama apa pun, negara bangsa mana pun harus bergandengan tangan, harus solid dan merapatkan barisan. Harus saling membantu, menyempurnakan, mengisi, dan melengkapi satu sama lain," ujar Kiai Said.

"Ukhuwah insaniyah ternyata mengandung hikmah yang besar. Ketika tertimpa musibah pandemi COVID-19, kita merasa betapa pentingnya ukhuwah insaniyah ini," tambahnya.

Oleh karena menguatnya persaudaraan kemanusiaan ini, tak heran jika Indonesia mendatangkan vaksin dari negara-negara non-Muslim, seperti Tiongkok, Amerika, dan Jerman.

Kiai Said lantas menekankan agar masyarakat NU percaya bahwa COVID-19 ini ada dan nyata. Inilah musibah yang harus dihadapi bersama-sama. Hingga kini, ia mengaku masih mendengar ustadz dan kiai yang masih meragukan keberadaan COVID-19.

"Saya jawab, COVID-19 ini ada. Di Saudi ada, di Mekkah dan Madinah ada. Covid-19 ini juga tidak pandang bulu. Menyerang siapa saja termasuk orang shaleh, kiai, hafidz Qur`an, konglomerat, pejabat, tukang pulung, orang miskin. Itulah watak dan karakter COVID-19 ini," tandasnya.

Namun demikian, ia berpesan agar tetap meyakini bahwa pandemi COVID-19 ini datangnya dari Allah. Karena itu, warga NU diminta untuk tetap waspada dan tetap tenang. Tak perlu grogi dan gugup dalam menghadapi COVID-19 ini.

Tags : PBNU , Kiai Said , COVID-19 , Indonesia

Berita Terkait