Gus AMI Tulis Buku Negara dan Politik Kesejahteraan, Yudi Latif: Perfect!

| Kamis, 18/03/2021 14:39 WIB
Gus AMI Tulis Buku Negara dan Politik Kesejahteraan, Yudi Latif: Perfect! Suasana launching buku Negara dan Politik Kesejahteraan karya Gus AMI di Jakarta (foto Radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Aktivis dan cendikiawan muda, Yudi Latif mengapresiasi buku Negaran dan Politik Kesejahteraan karya Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI. Menurut Yudi, karya tersebut makin memperjelas arah dan tujuan politik yang diperjuangkan Gus AMI.

“Kalau kita lihat dari jalur PKB, ini amat jelas apa agenda yang diperjuangkan. Kalau dulu Gus Dur memberi kita satu lompatan besar di dalam memperjuangkan negara kesatuan, nah sekarang Gus Imin mengambil sayap kedua, sayap keadilan, sayap kesejahteraan, it is a perfection,” kata Yudi saat launching buku tersebut di Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021.

Yudi memaparkan, basis utama pendukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dinahkodai Gus AMI ada di desa-desa. Di mana mereka secara umum menanti uluran intervensi politik pejabat. Sehingga langkah Gus AMI dalam memperjuangkan politik kesejahteraan tentu amat dinanti oleh mereka.

Kesejahteraan, kata Yudi, senafas dengan kebahagiaan yang sama-sama harus dinikmati oleh setiap manusia. “Gus Dur sudah mengawalinya. (Gus AMI) melanjutkan track Gus Dur dari persatuan menuju ke keadilan,” ungkap Yudi.

Yudi lantas menjelaskan cara mewujudkan politik kebahagiaan. Dia mengutip penggagas teori kebahagiaan atau utilitarianisme Jeremy Bentham yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah urusan pribadi.

Dalam pandangan Bentham, lanjut Yudi, negara yang baik adalah negara yang bisa mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar orang. Makin banyak orang yang bahagia, maka negara itu baik.

“Pemikiran Bentham  ini implisit mengakui boleh jadi ada sebagian orang yang tidak bahagia. Dan berfikir seperti itu di dalam pikiran saja sudah tidak adil,” kata Yudi.

Hal berbeda dengan pandangan tokoh pemikir lain seperti John Stuart Mill. Menurut Yudi, Mill menyatakan bahwa kebahagiaan itu harus dinikmati oleh setiap orang. “Tidak boleh ada satupun anak yang tertinggal dari kereta kebahagiaan ini,” tutur Yudi.

Karena itu, bentuk bernegara dan berdemokrasi di Indonesia saat ini perlu dikaji ulang. Meski begitu, konstitusi sudah mengamatkan bahwa Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia di mana Indonesia termasuk negara yang berhasil membangun peradabn bangsa.

Akan tetapi, Yudi menambahkan, keberhasilan itu tidak dikombinasikan dengan membangun kesejahteraan. Sehingga sayap persatuan dan keadilan seringkali patah.

“Jadi kalau Gus Imin mau mengambil sayap persatuan, sayap keadilan, itulah tujuan bangsa Indonesia di masa depan,” tukas Yudi.

Tags : Gus AMI , Politik Kesejahteraan , PKB , Gus Dur

Berita Terkait