Dukung Penanganan Darurat Pasca Banjir Bandang NTT, Ini Prioritas PUPR

| Selasa, 20/04/2021 22:11 WIB
Dukung Penanganan Darurat Pasca Banjir Bandang NTT, Ini Prioritas PUPR Tim Basarnas terus melakukan pencarian korban banjir bandang di Adonara, Flores Timur, NTT. (Foto: suryayogyacom)

RADARBANGSA.COM - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB, Widiarto mengatakan, ada tiga hal menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mendukung penanganan bencana di NTT dan NTB.

“Percepatan peningkatan konektivitas untuk mempermudah pendistribusian logistik, proses evakuasi, dan ketersediaan sarana dan prasarana dasar masyarakat terdampak bencana,” kata Widiarto dalam keterangan persnya, Selasa 20 April 2021.

Menurut Widiarto, Satgas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana untuk NTT dan NTB ini bertanggungjawab dalam penanganan dampak bencana antara lain, menjaga konektivitas jaringan jalan dan jembatan, menyediakan fasilitas air bersih/air minum, sanitasi dan hunian sementara (pengungsian), relokasi korban terdampak dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan penanganan kerusakan infrastruktur PUPR.

"Konsolisasi data dengan pihak-pihak terkait juga penting, nanti kita satu data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," jelasnya.

Untuk diketahui, sebagai upaya penanganan darurat bencana banjir bandang dan longsor di NTT dan NTB, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat sebanyak 214 unit dan 80 unit sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dan air minum seperti Hidran Umum, Mobil Tangki Air, dan Mobil MCK.

“Beberapa infrastruktur dalam penanganan seperti Bendung Mena di Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami dinding saluran primer runtuh dan mercu bendung jebol dilakukan pembuatan alur air menuju intake,” katanya.

Selain itu, infrastruktur jalan dan jembatan terdapat 74 titik lokasi kerusakan dan seluruhnya telah dipasang rambu peringatan dan pembersihan. Sejumlah jembatan rusak dilakukan perbaikan oprit dan pengaman oprit menggunakan bronjong serta penggantian jembatan sementara (bailey) seperti Jembatan Waiburak 2 di Kabupaten Flores Timur.

Bidang permukiman terdapat 17 kegiatan penyediaan sarana umum yang tersebar di 6 kabupaten/kota di NTT. Selanjutnya penanganan  perumahan tercatat 4 titik lokasi  kerusakan permukiman akibat longsor yang perlu direlokasi yakni di Kabupaten Lembata, Alor, Flores Timur, dan Kupang.

“Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan validasi data kerusakan dan rumah terdampak telah dilakukan, tercatat di Kabupaten Dompu sebanyak 4 unit rumah rusak berat (1 hanyut) di Desa Marada dan 113 unit rumah rusak (43 hanyut) di Desa Daha,” kata Widiarto.

Beberapa kontraktor yang tengah membangun infrastruktur di NTT dan NTB juga telah dikoordinir untuk membantu penanganan bencana yakni  PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Nindya Karya, PT Pembangunannan Perumahan, PT Brantas Abipraya.

 

Tags : Banjir , BNPB , PUPR