PUPR Ingin Wujudkan Perkotaan Bebas Karbon dan Tangguh Perubahan Iklim

| Rabu, 06/10/2021 17:14 WIB
PUPR Ingin Wujudkan Perkotaan Bebas Karbon dan Tangguh Perubahan Iklim Tangkapan layar video polusi udara di langit Jakarta (dok Twitter @cakiminow)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan Press Briefing dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) Tahun 2021, di Kantor Kementerian PUPR. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Accelerating urban action for carbon free world Adapting Cities for Climate Resilience".

HHD diperingati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tahunnya, termasuk Indonesia pada Senin pertama bulan Oktober sebagai komitmen dalam mengurangi emisi karbon, serta ajakan untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam menghadapi fenomena perubahan iklim dan bagaimana cara kita beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, pengalaman yang baik dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, yang tertuang dalam  New Urban Agenda, bukan hanya sebatas konsep atau teori yang tidak implementatif. "Namun merupakan kegiatan nyata berdampak dan bermanfaat luas, berkelanjutan, serta dapat direplikasi,” kata Menteri Basuki.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, untuk mendukung pengurangan emisi karbon, Kementerian PUPR telah menerbitkan peraturan terkait pembangunan infrastruktur ramah lingkungan melalui Permen PUPR No. 9 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan dan Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH). 

Menurut Diana, secara fisik penerapan konsep BGH ini telah diwujudkan dalam pembangunan sejumlah gedung seperti, Gedung Kantor Kementerian PUPR, pasar tradisional, rumah susun hemat energi, termasuk dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk pengoperasian bangunan gedung," beberapa bangunan gedung yang didirikan di Kementerian PUPR sudah mendapatkan penghargaan tingkat ASEAN untuk kategori Energy Efficient Building pada Katagori Bangunan Tropis," kata Diana. 

 “Upaya mengurangi karbon dari sektor persampahan dilakukan dengan melanjutkan program-program pengelolaan sanitasi (air limbah domestik dan persampahan) melalui pelaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," terang Diana. 

Diana menambahkan, untuk pengelolaan persampahan dalam RPJMN 2020-2024 ditargetkan  80% sampah ditangani dan 20% pengurangan sampah. Dukungan yang diberikan oleh PUPR kepada pemerintah daerah untuk penanganan sampah berupa bantuan dalam penyediaan infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan  untuk mendukung pemenuhan target 20% pengurangan sampah dilakukan dengan mendukung  penyediaan Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reuse, Reduce, and Recyle (TPS 3R) maupun penyediaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) setiap tahunnya,” kata Diana.

“Selain pengurangan emisi karbon, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur yang membantu kota lebih tangguh dengan beradaptasi terhadap perubahan iklim, yaitu antara lain Terowongan Air Nanjung untuk atasi banjir di Kawasan Metropolitan Bandung; Tanggul Pantai Jakarta Utara untuk adaptasi sea level rise; Bendungan untuk irigasi dalam rangka menjamin ketahanan pangan; serta pemanfaatan sampah plastik untuk campuran aspal,” tutur Diana.

 

Peringatan HHD dan HKD tahun ini juga dimeriahkan oleh serangkaian kegiatan seperti lomba foto lomba video, penyusunan karya tulis dan webinar serta talkshow yang dilaksanakan dari tanggal 1 Oktober hingga 1 November 2021.

Tags : PUPR , Karbon , Hari Habitat Dunia