Kemenkes Sebut Vaksin Booster Kurangi Risiko Kematian Hingga 91%
RADARBANGSA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, 35 orang meninggal dunia akibat infeksi COVID-19 meski sudah menerima suntikan vaksin booster. Menurut Kemenkes, angka kasus tersebut sangat kecil dibandingkan dengan kasus orang yang tidak divaksin.
Data 35 orang meninggal dunia akibat COVID-19 meski sudah divaksin booster merupakan hasil analisis terhadap 17.871 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit selama periode 21 Januari-19 Februari 2022. Rinciannya, 5 orang kategori lansia yang tidak memiliki komorbid, 5 orang warga non-lansia punya komorbid, 10 lansia tanpa komorbid, dan 15 lansia dengan komorbid.
Akan tetapi, pemberian vaksin COVID-19 baik dosis pertama, kedua, maupun vaksin booster terbukti memberi manfaat untuk mengurangi risiko kematian. Sehingga, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi COVID-19 ke seluruh Indonesia.
"Risiko kematian pasien Covid-19 berkurang 11% pada penerima vaksin dosis pertama, 67% pada penerima dosis kedua, dan 91% bagi penerima vaksin booster. Jadi, vaksin Covid-19 terbukti mengurangi risiko kematian," kata Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Selasa, 22 Februari 2022.
Sementara itu, lanjut Siti, data kematian pasien COVID-19 yang tidak divaksin dosis lengkap angkanya jauh lebih banyak. Dari data Rumah Sakit, 2.484 pasien dinyatakan meninggal dunia karena belum divaksin dosis lengkap.
"Dari 2.484 pasien meninggal, 46% adalah pasien dengan komorbid, 53% kelompok lansia, dan 73% belum divaksin dosis lengkap termasuk di dalamnya pasien yang sama sekali tidak divaksin atau baru satu dosis," tandasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10