Kemenkes Sebut Vaksin Booster Kurangi Risiko Kematian Hingga 91%

| Rabu, 23/02/2022 22:10 WIB
Kemenkes Sebut Vaksin Booster Kurangi Risiko Kematian Hingga 91% Vaksin Booster. (Foto: covidgoid)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, 35 orang meninggal dunia akibat infeksi COVID-19 meski sudah menerima suntikan vaksin booster. Menurut Kemenkes, angka kasus tersebut sangat kecil dibandingkan dengan kasus orang yang tidak divaksin.

Data 35 orang meninggal dunia akibat COVID-19 meski sudah divaksin booster merupakan hasil analisis terhadap 17.871 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit selama periode 21 Januari-19 Februari 2022. Rinciannya, 5 orang kategori lansia yang tidak memiliki komorbid, 5 orang warga non-lansia punya komorbid, 10 lansia tanpa komorbid, dan 15 lansia dengan komorbid.

Akan tetapi, pemberian vaksin COVID-19 baik dosis pertama, kedua, maupun vaksin booster terbukti memberi manfaat untuk mengurangi risiko kematian. Sehingga, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi COVID-19 ke seluruh Indonesia.

"Risiko kematian pasien Covid-19 berkurang 11% pada penerima vaksin dosis pertama, 67% pada penerima dosis kedua, dan 91% bagi penerima vaksin booster. Jadi, vaksin Covid-19 terbukti mengurangi risiko kematian," kata Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Selasa, 22 Februari 2022.

Sementara itu, lanjut Siti, data kematian pasien COVID-19 yang tidak divaksin dosis lengkap angkanya jauh lebih banyak. Dari data Rumah Sakit, 2.484 pasien dinyatakan meninggal dunia karena belum divaksin dosis lengkap.

"Dari 2.484 pasien meninggal, 46% adalah pasien dengan komorbid, 53% kelompok lansia, dan 73% belum divaksin dosis lengkap termasuk di dalamnya pasien yang sama sekali tidak divaksin atau baru satu dosis," tandasnya.

Tags : Kemenkes , Vaksinasi , Vaksin Booster , COVID-19 , Indonesia