Ingatkan Konstitusi, HNW: Pemerintah Mestinya Tolak Timnas Israel Main di Indonesia

| Sabtu, 03/09/2022 11:13 WIB
Ingatkan Konstitusi, HNW: Pemerintah Mestinya Tolak Timnas Israel Main di Indonesia Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (foto Humas MPR RI)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kembali menerima aspirasi warga agar Pemerintah Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 22 Mei – 11 Juni 2023 di Indonesia. Kali ini aspirasi disampaikan oleh dr Sarbini, pimpinan MerC dkk.

HNW, sapaan akrabnya, mengapresiasi sikap MerC dan warga Indonesia yang menyampaikan aspirasi konstitusionalnya ke MPR. Karena memang Pembukaan UUD 45 yang selalu disosialisasikan oleh MPR memang menegaskan tentang penolakan terhadap penjajahan seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, serta prinsip tujuan kemerdekaan Indonesia juga untuk ikut terlibat menghadirkan ketertiban Dunia yang antara lain berdasarkan perdamaian dan kemerdekaan, hal yang masih menjadi -meminjam ungkapan Presiden Jokowi- hutang Indonesia terhadap Palestina.

"Maka sewajarnya kalau pemerintah tidak mengizinkan tim Israel main di Indonesia, sebagaimana dahulu sudah dilakukan oleh Presiden Sukarno. Apalagi saat itu (tahun 1957) tanah Palestina yang dijajah oleh Israel baru 22%, sementara sekarang malah sudah lebih dari 80% tanah Palestina dijajah dan dijarah Israel. Dan mestinya, Indonesia sebagai negara berdaulat yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, lebih mudah untuk menolak, karena Indonesia bisa dengan tegas menyampaikan tidak bisa memberi visa untuk warga berpaspor Israel. Apalagi sebagai negara merdeka dan berdaulat, Indonesia bisa belajar dari banyak even olahraga internasional yang menghargai kekhasan tradisi maupun aturan yang dimiliki oleh masing-masing negara. Saat penyerahan piala Formula 1 di negara-negara Teluk misalnya, bisa tanpa memakai sampanye. Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, malah tegas menolak segala yang terkait dengan LGBT dan ternyata bisa diterima. Kekhasan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat yang menolak penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina, mestinya bisa disikapi dengan elegan dan konsisten oleh Pemerintah Indonesia sehingga berdampak kepada dukungan atas kemerdekaan Palestina dan mengkoreksi penjajahan Israel atas Palestina,” kata Hidayat Nur Wahid ketika menerima Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara iII Lantai 9, Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (2/9/2022). Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melakukan “Safari Politik Kemanusiaan untuk Menolak Kedatangan Tim Nasional Israel”.

HNW, sapaan Hidayat Nur wahid, mengatakan Indonesia tidak seperti negara-negara Eropa atau negara yang punya hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia sejak awal menolak Israel. Amanat konstitusi Indonesia menolak segala bentuk penjajahan termasuk penjajahan Israel atas Palestina. Sikap sesuai konstitusi ini sudah menjadi sikap Presiden Bung Karno dan presiden-presiden Indonesia setelah Bung Karno.

“Beberapa kali Bung Karno tidak mengakui dan tidak mau terlibat dengan Israel maupun mengundang mereka ke Indonesia. Pada saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, Bung Karno menolak keinginan Israel untuk diundang Indonesia. Bung Karno malah mengundang Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, tokoh pejuang Palestina dan mufti di Al Quds Jerusalem, yang bahkan sejak tahun 1944 sudah menyuarakan pentingnya dukungan untuk kemerdekaan Indonesia,” kata HNW.

Termasuk dalam ajang olahraga, Bung Karno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958, dan melarang kedatangan Timnas Israel pada Asian Games 1962. “Indonesia mempunyai sikap dasar. Pembukaan UUD sudah sangat jelas dan itu cita-cita Indonesia. Bung Karno dengan gamblang menterjemahkan Pembukaan UUD itu dalam berbagai event internasional. Timnas Indonesia tidak mau bertanding dengan Israel. Israel menghormati sikap Indonesia,” ujar HNW.

Tags : MPR RI , HNW

Berita Terkait