Cegah Penularan Hepatitis B, Pemerintah Mulai Beri Antivirus pada Ibu Hamil

| Rabu, 11/01/2023 17:57 WIB
Cegah Penularan Hepatitis B, Pemerintah Mulai Beri Antivirus pada Ibu Hamil Vaksin Hepatitis (foto: kemenkes)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah akan melakukan percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil. Hal itu guna mencegah terjadinya transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penularan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi kepada anak merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia.

“Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1% pada penduduk Indonesia. Selain itu, terdapat sekitar 820 ribu kematian pada tahun 2019 akibat sirosis hati dan kanker hepatoseluler (kanker hati) karena infeksi virus hepatitis B,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam rilisnya, Rabu, 11 Januari 2023.

Menurut Menkes Budi, bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90% – 95% berkembang menjadi hepatitis B kronik. Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun jarang (<5%) mengalami infeksi kronik. Oleh karena itu, transmisi vertikal atau dari orangtua ke anak berkontribusi untuk sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.

Dalam rangka penggunaan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate pada ibu hamil dengan hepatitis B, sebagai langkah awal dilakukan kegiatan percontohan pada rumahsakit dan Puskesmas di beberapa provinsi dan kabupaten/kota.

Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau  dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

Tags : Hepatitis , Kemenkes

Berita Terkait