Hasanuddin Wahid Beberkan Strategi Bagi Lulusan SMK Agar Siap Kerja

| Selasa, 13/06/2023 21:01 WIB
Hasanuddin Wahid Beberkan Strategi Bagi Lulusan SMK Agar Siap Kerja M Hasanuddin Wahid (Anggota Komisi X DPR RI). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, M Hasanuddin Wahid beberkan strategi supaya lulusan SMK dan pendidikan vokasi siap menghadapi dunia kerja. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi antara institusi pendidikan dengan industri. 

Hal tersebut ia ungkapkan dalam Pelatihan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Manajerial Kepala SMK berbasis Industri Angkatan 1, Selasa, 12 Juni 2023. 

"Diambil dari strategi Ditjen Pendidikan Vokasi, bahwa SMK dan Kampus Vokasi, serta lembaga pelatihan keterampilan di Indonesia harus 'menikah' dengan industri atau dunia kerja," ujar pria yang akrab disapa Cak Udin ini.

Pasalnya, terang legislator dapil Malang Raya itu, pendidikan vokasi dibentuk dengan berorientasi pada kesiapan kerja dari para lulusan. Namun realitanya, angka pengangguran yang berasal dari lulusan SMK cukup tinggi. 

"Idealnya pendidikan menengah kejuruan (SMK) ditujukan untuk penyiapan lulusan yang siap kerja. Baik bekerja secara mandiri maupun bekerja pada industri tertentu. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) ada sebanyak 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 9,60 persen berasal dari lulusan SMK, meskipun demikian menurut para kepala sekolah yang hadir, tidak semua lulusan SMK masuk ke dunia industri, ada pula yang berwiraswasta, ini yang sering luput dari potret BPS," terang Sekjen DPP PKB itu. 

Sayangnya, beberapa program SMK belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan industri. Untuk itu kepala sekolah bertanggungjawab atas kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. 

"Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan mendorong keunggulan akademik. Perlu ada pembaruan kurikulum secara berkala untuk mencerminkan perkembangan terbaru dalam industri," papar Cak Udin. 

Tingginya angka pengangguran dari lulusan SMK dipengaruhi oleh minimnya pengalaman kerja para lulusan. Terlebih pihak industri tentunya mempertimbangkan calon pekerja yang memiliki pengalaman lebih. Mengatasi hal tersebut, lanjutnya, kemitraan antara SMK dengan industri perlu terjalin dan dikuatkan. 

"Kepala SMK berbasis industri perlu menjalin kemitraan dengan perusahaan dan lembaga industri lokal. Bisa untuk memfasilitasi magang, kunjungan industri, dan kolaborasi project. Mereka harus memiliki keterampilan komunikasi dan negosiasi untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan industri," tegas Cak Udin.

Tags : Hasanuddin Wahid , SMK , Industri , Pekerja , Malang Raya

Berita Terkait