Jokowi Tegaskan Pembangunan IKN sebagai Upaya Pemerataan Ekonomi di Indonesia

| Kamis, 21/09/2023 21:59 WIB
Jokowi Tegaskan Pembangunan IKN sebagai Upaya Pemerataan Ekonomi di Indonesia Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (25/10). (Foto: Setkab RI)

RADARBANGSA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan perekonomian di tanah air.

“Dari yang dulunya kita Jawa-sentris, kita tarik menjadi Indonesia-sentris sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang kita miliki,” kata Presiden Jokowi saat melakukan peletakan batu pertama hotel nusantara di kawasan IKN, Kamis, 21 September 2023.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini perputaran ekonomi Indonesia berpusat di Pulau Jawa dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai 58 persen PDB nasional.

“Pulau Jawa menjadi magnet dari seluruh penduduk yang ada di negara kita Indonesia, semuanya, semuanya, utamanya ke Jakarta. Oleh sebab itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi,” imbuh Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan hotel pertama di Ibu Kota Negara (IKN), Hotel Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (21/09/2023).

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini Groundbreaking Hotel Nusantara, bintang lima, secara resmi saya nyatakan dimulai,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan hotel yang dilakukan oleh investor dalam negeri ini akan meningkatkan kepercayaan dan menarik minat para investor lainnya, termasuk luar negeri, terhadap IKN.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Aguan dan kawan-kawan yang hadir pada sore hari ini. Ini memberikan confidence, memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor,” kata Presiden Jokowi.

Tags : IKN , Presiden Jokowi , Hotel Nusantara