Angka Hepatitis B dan C di Indonesia Turun

RADARBANGSA.COM - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi mengatakan, prevalensi hepatitis B di Indonesia menurun dalam 10 tahun terakhir. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, prevalensi hepatitis B turun dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023.
“Dengan dukungan semua pihak, Indonesia telah berhasil menurunkan secara bermakna dalam 10 tahun terakhir,” kata dr. Imran dalam keterangan tertulis, Jumat 2 Agustus 2024.
Selain hepatitis B, hepatitis C juga mengalami penurunan. Menurut data WHO Global Health Observatory 2022 for HCV, prevalensi hepatitis C turun dari 1% pada 2013 menjadi 0,5% pada 2022.
"Upaya penanggulangan hepatitis harus terus ditingkatkan mengingat tahun 2030 Indonesia bersama negara lain di dunia telah berkomitmen mencapai eliminasi hepatitis C pada tahun 2030,” tandas Imran.
Perlu diketahui Virus hepatitis terdiri dari 5 jenis, yakni hepatitis A, B, C, D dan E. Kelimanya memiliki cara penularan, gejala dan tingkat keparahan dan pencegahan yang berbeda. Adapun, hepatitis B dan C dapat berkembang menjadi kronis dan dapat menjadi penyebab imun sirosis hati, dan kanker hati sehingga menyebabkan kematian.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Lamine Yamal perpanjang Kontrak Bersama Barcelona Hingga 2031
-
Musrenbang RPJMD, Pemprov Bali Tekankan Capaian Prestasi
-
Gubri: NU Adalah Darah Daging dan Identitas Diri Saya
-
Ormas Raup Rp 7 Miliar dari Lahan Parkir RSUD Tangsel, Komisi III Minta Polisi Usut Tuntas
-
Sengit! Empat Tim Bersaing Rebut Puncak Klasemen IBL 2025