CHANDI Summit 2025 Digelar di Bali, Bahas Diplomasi dan Warisan Budaya

| Rabu, 06/08/2025 23:01 WIB
CHANDI Summit 2025 Digelar di Bali, Bahas Diplomasi dan Warisan Budaya Pemprov Bali pastikan kesiapan acara CHANDI Summit 2025. (Foto: Pemprovbali)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memastikan kesiapan penuh menjadi tuan rumah CHANDI Summit 2025, forum budaya internasional yang akan berlangsung pada 3–5 September 2025. Ajang ini mengusung tema “Culture for the Future” dan akan membahas isu lintas negara seputar warisan budaya, seni, diplomasi, hingga inovasi untuk memperkuat peradaban global.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan dirinya akan turun langsung mengawal kurasi seni dan budaya lokal yang akan ditampilkan dalam acara tersebut.

“Siap mengawal langsung tampilan seni dan budaya Bali yang akan ditampilkan dalam summit,” kata Koster di Denpasar, Rabu (6/8).

Menurut Koster, penunjukan Bali sebagai tuan rumah selaras dengan visi pembangunan daerah berbasis budaya yang ia usung.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Bali sebagai tuan rumah. Tema kebudayaan sangat pas dengan identitas Bali sebagai pulau budaya. Pembangunan Bali yang saya rancang memang berlandaskan budaya. Ini acara yang sangat substantif, saya dukung penuh,” ujarnya.

CHANDI Summit 2025 dijadwalkan dibuka secara resmi pada 3 September di The Meru Sanur. Sebelumnya, akan ada jamuan makan malam penyambutan pada 2 September. Sejumlah agenda budaya juga akan digelar di Taman Budaya Art Center, mulai dari pertunjukan tari, musik, kerajinan, kuliner tradisional, hingga workshop dan diskusi intelektual.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta, mengungkapkan bahwa pertemuan ini akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama delegasi dari sedikitnya 50 negara.

“Bahkan undangan telah dikirim ke 92 negara, dengan kemungkinan jumlah peserta akan bertambah menjelang pelaksanaan,” kata Bambang.

Sebagai bagian dari persiapan, Pemprov Bali telah menetapkan berbagai regulasi untuk memperkuat identitas budaya lokal. Di antaranya peraturan daerah tentang pemajuan kebudayaan Bali, peraturan gubernur mengenai bahasa dan aksara Bali, serta aturan penggunaan kain tenun tradisional Bali.

“Bagi saya, kebudayaan bukan hanya identitas, tapi juga pondasi peradaban. CHANDI Summit ini bukan hanya mendatangkan rezeki bagi Bali dari sisi kunjungan pariwisata, tapi juga menguatkan posisi budaya sebagai pilar utama dalam diplomasi internasional,” jelas Koster.

Puncak kegiatan ini diharapkan menghasilkan Bali Initiative Declaration, pernyataan bersama yang dapat menjadi pedoman global untuk memajukan budaya di masa depan.

Tags : CHANDI Summit 2025 , Bali , Seni , Budaya

Berita Terkait