Teror Curanmor, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN dari Lumajang

| Minggu, 10/08/2025 19:01 WIB
Teror Curanmor, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN dari Lumajang Sejumlah Kampus menarik mahasiswa KKN imbas teror curanmor di Lumajang. (Foto: berita jatim)

RADARBANGSA.COM - Delapan perguruan tinggi di Jawa Timur memutuskan menghentikan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 di Kabupaten Lumajang menyusul maraknya pencurian sepeda motor milik mahasiswa peserta dalam beberapa hari terakhir.

Insiden pertama terjadi pada Rabu (6/8/2025) dini hari di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, dengan dua motor mahasiswa raib. 

Aksi serupa kembali terulang pada Jumat (8/8/2025) dini hari di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

Perguruan tinggi yang tergabung dalam program ini meliputi Universitas Jember, Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Lumajang, STKIP PGRI Lumajang, STIA Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.

Sebanyak 1.328 mahasiswa dari delapan kampus tersebut tersebar di 102 desa di wilayah Lumajang. 

Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Lumajang, M Hariyadi Eko Romadhon, memastikan seluruh mahasiswa akan ditarik mulai Sabtu (9/8/2025).

“Mulai hari Sabtu, seluruh mahasiswa dari 102 desa, delapan perguruan tinggi Jember dan Lumajang, akan kembali ke kampus masing-masing,” ujar Eko usai rapat besar bersama penanggung jawab KKN dari setiap kampus.

Eko menilai pencurian tersebut tergolong tidak wajar karena terjadi di lokasi yang seharusnya aman, seperti balai desa dan rumah kepala desa. 

Keputusan penarikan ini diambil untuk meminimalkan risiko dan memastikan tidak ada korban tambahan.

“Mungkin kalau ini karena keteledoran anak-anak, evaluasi kami tidak akan sedalam ini. Jadi langkah ini adalah opsi terbaik untuk memastikan tidak ada lagi korban,” tegasnya.

Tags : Lumajang , Curanmor , Mahasiswa , KKN , Kampus