Media Massa Indikator Kepopuleran Tokoh Di Masyarakat

| Rabu, 20/12/2017 21:32 WIB
Media Massa Indikator Kepopuleran Tokoh Di Masyarakat Elly Yulianti (foto: Ist)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Lembaga riset dan konsultan Monitor Indonesia baru-baru ini melakukan riset monitoring media dalam periode 10 Agustus-25 November 2017 terkait pemberitaan berbagai media di Indonesia tentang isu Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Hasilnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah dua tokoh yang mendominasi pemberitaan media-media di Indonesia terkait Pilpres 2019.

Jokowi mendapat prosentase 56 persen pemberitaan, sedangkan Cak Imin memperoleh 17 persen pemberitaan. Hal ini dapat menjadi sinyal bahwa figur Cak Imin sebagai calon wakil presiden (Cawapres)  sudah mulai mendapatkan apresiasi dari publik. Indikasinya, berbagai aktivitas Cak Imin di daerah memperoleh porsi pemberitaan yang besar dari media-media di Indonesia. Hasil riset tersebut otomatis menempatkan Ketua Umum DPP PKB tersebut sebagai Cawapres paling potensial untuk mendampingi Jokowi pada Pemilu 2019.

Dalam hasil riset tersebut, Cak Imin mengungguli beberapa nama tokoh lainnya. Diantaranya, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang meraih 11 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 8 persen, dan Zulkifli Hasan yang cuma 5 persen. Bahkan, Prabowo Subianto yang digadang-gadang sebagai rival Jokowi hanya mendapatkan 3 persen porsi pemberitaan.

Menurut pengamat politik Aditya Sevrioko, tren pemberitaan di media massa memang bisa dijadikan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kepopuleran dan penerimaan masyarakat terhadap seorang tokoh tertentu. "Sumber informasi bagi masyarakat terkait isu-isu politik adalah media massa. Terutama media online yang belakangan mendominasi arus pemberitaan publik. Jadi kalau ada tokoh yang mendominasi pemberitaan media, dia berpotensi untuk dikenal banyak orang," jelas Master Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Padjajaran (Unpad) tersebut.

Menurut pengamatan Aditya, capaian Cak Imin dalam hasil riset Monitor Indonesia dapat meningkatkan posisi tawar Cak Imin dibandingkan kandidat-kandidat Cawapres yang lain. Sebab, Jokowi tentu akan lebih memilih kandidat yang memiliki tingkat popularitas tinggi. Apalagi Cak Imin sudah punya modal sosial dan modal politik mumpuni. "Cak Imin ini representasi dari NU, ormas Islam terbesar di Indonesia. PKB juga punya suara yang cukup signifikan dalam peta politik nasional. Kalau dilengkapi dengan tingkat popularitas tinggi, lengkap sudah modal Cak Imin untuk jadi Cawapres mendamapingi Jokowi," terangnya. 

Oleh: Elly Yulianti

Tags : Cawapres , Cak Imin , Monitoring , Jokowi