Lomba Cerpen Santri 2018

Perjuangan Seorang Santri

| Rabu, 07/11/2018 18:24 WIB
Perjuangan Seorang Santri Dok Radarbangsa

Oleh: Sofiyati

RADARBANGSA.COM - Suasana pagi yang begitu indah. Terselimuti tetesan embun pagi, dan begitu nyaman di pandang sehingga orang yang memandangnya menjadi tenang dan ta’ ingin mengubah suasana saat itu. Ta’ ada lain dialah sosok perempuan yang mempunyai kecantikan unik sulit di temukan, duduk di tengah-tengah taman rumahnya dengan rambut yang terurai, angin pagi yang menerobos rambutnya  yang membuat kecantikannya tampak sempurna.

Perempuan cantik bernama Sofia Avrillia yang biasa dipanggil Sofia. Tiba-tiba kedua orang tuanya(Rozak Umar dan Sitti Sholaihah) menghampiri Sofia. Mereka ikut menikmati keindahan suasasna pagi itu. Mereka berbincang-bincang, kemudian keluarlah satu patah pertanyaan dari ayah Sofia, yang membuatnya merasa takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang akan di tanyakan oleh ayahnya.

“Na’ apakah kamu sudah siap.” ayahnya menjeda pertanyaan sehingga membuat Sofia merasa  takut untuk mendengar lanjutanya. Tiba- tiba ayahnya melanjutkan pertanyaan.

“ Mondok!!!” ayahnya sambil mengelus-gelus kepala Sofia penuh harapan.

“Hah. Ayah serius?????” Sofia kaget dengan pertanyaan ayahnya.

Sofia hanya bisa diam duduk sambil menundukkan kepala tidak bisa menatap ayahnya. Dari dulu sofia memang tidak pernah suka dengan kehidupan pondok.

“Sofia..”sambil menepuk pundak Sofia, sehingga membuat Sofia bangn dari ketertegunganya.

“Apa kamu keberatan nak?” Tanya ayahnya kembali.

“Aaayah. Sofia hanya ingin Ayah dan Bunda bahagia. Kalau mondok yang terbaik, Sofia nurut aja.” Walau Sofia menjawab dengan kebohongan, Sofia senang  karna Sofia sudah bisa membuat ayah dan bundanya tersenyum bahagia.

Mendengar jawaban Sofia, Ayah dan Bundanya sangat bahagia. Karna sudah lama sekali dari Sofia lulus SD namun tarpenuhi sofia lulus SMP. “Nak,ayah dan bunda sangatlah bahagia kalau kamu sudah siap mondok,dari pada kamu harus tinggal di tempat yang kurang akan kehidupan agama.” Ucap ibunda,sambil memeluk erat Sofia.

Setelah Sofia menyepakati keinginan ayah bundanya. Sofia dan ayah bunda lekas masuk kerumah dan Sofia membereskan semua barang yang di perlukan. Karna ke esokan harinya Sofia dan kedua orang tuanya harus meninggalkan rumahnya yang di Bogor.

Baca selengkapnya di sini

 

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait