Lomba Cerpen Santri 2018

Ma`hadi Jannati

| Rabu, 07/11/2018 18:38 WIB
Ma`hadi Jannati Dok Radarbangsa

Oleh: Syafa Tasya Kamilah

RADARBANGSA.COM - ”Al-Anwar” sebuah pesantren kecil namun besar barokahnya , pesantren yang jauh dari keramaian kota dan berada di pulau Madura tepatnya di kabupaten sumenep. Namaku Kayla Zahra Pratamia, panggil saja aku Kayla.

lantunan ayat suci al-qur’an para santri terdengar pecah di pagi ini, mendekatkan ruang dan jarak para pelantunnya pada  sang pencipta SUBHANALLAH.  Aku sendiri memilih duduk  di pojok mosollah dengan bacaan surah AR-RAHMAN sebagai surah kesayanganku, mengapa aku memilih surah AR-RAHMAN sebagai surah kesayanganku?, karena  AR-RAHMAN maha pengasih sebagaimana Allah telah menyangiku selama ini, begitu pula dengan ayatnya yang mudah di hafalkan dan di fahami.

Mataku sembab karna habis tahajudan tadi tak hentinya air mataku terus mengalir, masalahnya tak akan ku bilang karna hanya akan menyakitkan hati. ”Kayla kesinian dong masa gak takut di pojok sendirian”, panggil ina salah satu teman dekatku. Aku hanya menanggapi dengan senyuman dan tak sedikitpu ku geserkan tubuhku kesamping ina. Tiba-tiba…………………………..    ”Kayla siapa yang menyuruhmu duduk di pojok, bukannya ikut tadarusan malah menyendiri di pojok, pokoknya habis hadiran nanti kamu akan saya kasih hukuman”, ucap mbak nadin dengan mata melotot dan suara mengeras. Mbak nadin itu adalah ketua pengurus di pesantrenku, orangnya agak garang hingga di takuti oleh semua teman-temanku. Namun buatku sikap mbak nadin itu wajar, karna dia sebagai yang tertua di pesantren ini sekaligus ketua pengurus.

Hukuman dari mbak nadin tidak terlalu berat hanya saja di .suruh membersihkan seluruh toilet di pesantren ini. Hingga waktu berangkat sekolah tiba namun tubuhku masih setia membersihkan  seisi ruangan di toilet ini. ”Kayla”, suara itu memanggil namaku. Ku menoleh ternyata dia Ina. Kuperhatikan wajahnya dengan nada cemas memandangiku.

Baca selengkapnya di sini

 

 

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait