Lomba Cerpen Santri 2018

Habis Enak Terbitlah Susah

| Rabu, 07/11/2018 19:08 WIB
Habis Enak Terbitlah Susah Dok Radarbangsa

Oleh: Iqbal Fikrul Husein 

RADARBANGSA.COM - Semilir angin dimalam hari,  masih saja terasa di waktu subuh ini . Embun pagi masih membasahi rerumputan . mentari masih malu tuk menyinari bumi . ayam-ayam berkokok saling bersahutan di setiap penjuru , menandakan bahwa malam akan  hilang di telan pagi . Para santri pp.al-hidayat masih keenakan bercumbu dengan bantalnya sendiri-sendiri . Tidur pulas . Tiba-tiba tampak seorang lelaki dari balik pintu kamarku . Lelaki itu gagah, bersorban, ditangan kanannya terdapat tasbih untuk berdzikir, dan di tangan kirinya memegang sajadah. Dia adalah  Abah (panggilan familiar yang diucapkan oleh para santri , ditujukan kepada pak kyai ) .

‘’bangun ...bangun..’’ teriak abah sambil mengebrok-gebrok pintu kamarku. Sontak  aku langsung terbangun .

‘’ Inna qur’anal fajra kaana mashuudan , sesungguhnya salat subuh di saksikan oleh para malaikat ‘’ imbuh abah .  

Kata-kata yang sering diucapkan abah ketika membangunkan santri ketika waktu subuh tiba. Kita (para santri) menganggap itu sebuah Wejangan. Wejangan yang sangat ‘’woww’’ . Tentu abah memiliki tujuan yaitu ingin sekali, bahkan berharap sekali semua santrinya bisa bangun dan ikut solat berjamaah . Karna memang , kata orang dulu  faedah salat subuh berjamaah itu banyak sekali , dan akupun mempercayai nya .

‘’ bangun Mon ..’’ bisikku sambil mengoyang-goyangkan tubuh Mondi supaya cepat sadar dari tidurnya. Kebetulan ia tidur di sebelahku

‘’Hoam ..kenapa sih lu Boy , ganggu aja , masih ngantuk niih’’ . Sahut Mondi dengan nada setengah membentak .

‘’ Ayo bangunlah ... itu ada Abah udah menunggu ‘’ kataku memperjelas .

Dimana pun santri berada,  jika bertemu dengan kyai pasti takut . Takut di sini bukan berati tidak berani , tapi takut karena takdim dan menghargai ilmunya . Begitupun yang terjadi di PP.Al-Hidayat . Semua merasa takdim dengan Abah .

‘’Oh mana-mana, mana Abah, Boy ?’’ Kata Mondi sambil menengok-nengok kebingungan .

‘’Lha ya itu di deket pintu ‘’ bisikku kepadanya.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait