Lomba Cerpen Santri 2018

Nostalgia Pesantrenku

| Rabu, 07/11/2018 19:30 WIB
Nostalgia Pesantrenku Dok Radarbangsa

Oleh: Ega Mifta Nur Syahfitri

RADARBANGSA.COM - Hari ini matahari terbit dengan anggunnya,burung-burung berkicauan bersahut-sahutan yang entah apalah artinya,dan ayam juga tak kalah heboh berkokok membangunkan manusia dari tidurnya.

Hari ini mimpiku indah sekali,sampai-sampai aku terlena dan terlambat melaksanakan solat subuh berjemaah, dan pada akhirnya aku di beri siraman rohani oleh Ustadzah Maya, Penanggung Jawab Ibadah di pondokku.

“Nafisya! temanin ana bayar UPP di Kantor Administrasi, Yuk!!!” Ajak Sofia,teman karibku.

Tanpa babibubebo, Aku langsung menghampirinya.

Sesampainya di sana, kami bertemu dengan kakak senior dua tahun di atas kami. Nama kakak itu ialah Kak Haris, aku tahu namanya semenjak acara perkemahan setahun yang lalu di Bukit Sukajadi.Entah kenapa, aku ingin sekali menjadi adik angkatnya.Maklum, salah satu kebiasaan di pondokku ialah mencari adik angkat atau abang angkat untuk kesenangan semata atau untuk pewarna hidup agar tidak monoton.

Semenjak pertemuan itu,aku mulai mencari tahu semua tentang Kak Haris.Mulai dimana kuliahnya,apa jurusannya,dimana asalnya,sampai-sampai tanggal lahirnya.Di penghujung kelas lima,teman-temanku memergokiku menyimpan fotonya dalam dompet.Akhirnya, aku terpaksa jujur dan mereka menertawaiku.

“Cieee,,,,Fisya,gak nyangka ya kamu ngefans sama Kak Haris.Ntar, kalau udah sukses jangan lupa  pajaknya ya” Kata teman-temanku sambil tertawa.

“Yang penting  doanya dulu, baru mintak pajak” Jawabku sambil tersenyum memikirkan hal tersebut.

“ Kalau masalah doa aman tuh Fisya, ntar kami bantuin kok, Kak Haris kan teman Kak Dila,bisa tuh ana kenalin ke kamu Sya” Kata salah seorang temanku.

Beberapa bulan kemudian,akhirnya aku mendapatkan nomor Kak Haris.Betapa bahagianya aku pada saat itu.Maklum, faktor tidak pernah belajar bersama lawan jenis.Setelah aku dapati nomor itu, aku langsung menelpon Kak Haris.Awalnya canggung,tapi karenaKak Haris orangnya care,aku jadi mudah berkomunikasi dengannya.Setiap bertelfonan dengannya,entah kenapa aku selalu senyum-senyum tak menentu.Mungkinkah aku jatuh hati?

Baca selengkapnya di sini

 

 

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait