Lomba Cerpen Santri 2018

Cita-cita di Balik Dinding Pesantren

| Rabu, 07/11/2018 21:27 WIB
Cita-cita di Balik Dinding Pesantren Dok Radarbangsa

Oleh: Muntafingah

RADARBANGSA.COM - Begitulah kiranya, sempat terbesit sebuah pikiran yang entah darimana datangnya. “Astaghfirullah… ada apa denganku?” Aku hanya ingin terbang bebas, menapaki setiap sudut jalan yang aku kehendaki, seberapa pun jauh, asal Dia menyertaiku.

Sesegera mungkin aku tersadar dari lamunanku, yang mungkin juga menjadi sebab celah masuknya setan, sehingga larut dalam angan-angan.

“Seharusnya kamu bersyukur Ra, hidup di tengah-tengah lingkungan yang menjunjung tinggi ajaran Islam.” Hati kecilku yang lain membenarkan.

Ku urungkan niatku untuk melanjutkan belajar sampai jam sepuluh, dan bergegas menghampiri Balqis di ujung tiang mushola paling kanan. Ternyata dia telah menahan kantuknya, sampai-sampai pensil dalam genggamannya terjatuh, lucu tapi kasihan juga si. Hehe…

“Zahra, lain kali kamu bangunin aku donk, kalo ketiduran kaya tadi. Kan malu juga diliatin sama anak-anak yang lain. Hufft…” Balqis meski dengan mata beratnya, tetap saja berusaha menunjukkan rasa kesalnya,

“Iya, iya, maaf… Sekarang tidur aja gih, mata udah lima watt gitu aja masih mau ngomel-ngomel. Hadeuhh...” Zahra berusaha menyembunyikan gelak tawanya dibalik al-Qur’an yang akan ia baca. Sebuah ritual wajibnya, sejak ia berkeyakinan keras untuk bisa mewujudkan keinginan kedua orang tuanya, menjadi penghafal al-Qur’an.

Pesantren memang bukan tujuan awalku untuk melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMP Negeri, karena aku lebih tertarik untuk mendalami ilmu ekonomi atau akuntansi dan bisnis. Tetapi kedua orang tuaku telah menjadi satu-satunya alasan mengapa aku bisa bertahan sampai sekarang. Hanya karena mereka merasa aku perlu mendapatkan pendidikan agama yang layak dan bisa fokus menghafal dan mendalami al-Qur’an, ayah dan ibuku harus tega melepaskan aku sebagai anak semata wayangnya untuk pergi menimba ilmu di pesantren di salah satu kota lumayan jauh dari tempat tinggalku.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait