Lomba Cerpen Santri 2018

Aku dan Si Pengkritik Rahasia

| Kamis, 08/11/2018 07:02 WIB
Aku dan Si Pengkritik Rahasia Dok Radarbangsa

Oleh: Shofa Alhaq Naqiyya

RADARBANGSA.COM - Pagi itu aku berkeliling masjid seperti biasanya. Bersama anggota-anggotaku yang lain. Kami menyibak shaf para santriwati yang sedang membaca almatsurat pagi usai sholat subuh berjamaah. Tugas kami, begitu ada yang mengantuk dan tertidur saat matsurat, kami akan segera membangunkannya. Bila terulang kedua kali, kami akan menyemprotnya dengan semprotan air. Terulang tiga kali, akan masuk mahkamah untuk menerima iqab atau hukuman.

Kamilah OSIS Pesantren bagian Peribadatan, atau Ruhiyah.

“Zulfa! Jadwal mihrab sekarang siapa?” tanyaku segera saat waktu ashar. Tidak ada yang pergi ke mihrab masjid untuk menjawab azan lewat mikrofon. Padahal tugas Ruhiyah yang satu itu juga tak kalah penting.

“Hanifah Kak! Tapi dia sepertinya berhalangan hadir!” jawabnya.

Aku segera melangkahkan kakiku dengan cepat ke mihrab, membacakan doa setelah azan dengan mikrofon agar santriwati yang lain mengikuti. Kemudian mengomando satu masjid untuk sholat sunnah qabliyah.

Saat sholat, konsentrasiku terganggu. Banyak sekali yang tidak sholat sunnah dan berisik. Selesai sholat, aku segera menyambar mikrofon dan bersuara lantang.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait