Lomba Cerpen Santri 2018

Tangisanku Surat Cinta Ibu

| Kamis, 08/11/2018 17:37 WIB
Tangisanku Surat Cinta Ibu Dok Radarbangsa

Oleh: Siti Rahmah Bahri 

RADARBANGSA.COM - Namaku Muhammad Hafidz Rizki..orang-orang memanggilku rizki…. Pesantren…yap…itulah sekolah..dimana aku menuntut ilmu sekolah menengah pertama. Kini aku duduk di bangku kelas 9. Kebersamaan melebihi kelelahan.. itulah kami SEPERJUANGAN!!! Terlalu banyaklukisan yang kami ukir bersama selama, kurang lebih 3 tahun kurang. Suka duka kita lalui bersama! Itulah keseruan para santri. Terlalu sayang  dilupakan dan terlalu amat rugi dibuang. Takkan pernaah ada kenangan yang kuukir bersama mereka tanpa ke-2 orangtuaku. Merekalah perantara kebersamaanku dan teman-temanku. Takkan ada ilmu akhirat yang kusimpan, takkan ada kalamullah yang aku hafal, takkan ada kedamaian hakiki yang kurasa.

SKIP

Keseharianku bagaikan seperti awan yang memgitari bumi. Banyak mengelilingi negara, akan tetapi ulang mengulang. Seperti itulah keseharianku bersama teman-temanku, mengulangi keseharian dalam waktu yang berbeda. Tesimpan dalam hatai kata “BOSAN”, dan terhiasi dengan kata “KENANGAN”. Meskipun terdengar membosankan, akan tetapi tersimpan sang bunga waktu yaitu KENANGAN. Mulai dari bangun tidur, sholat tahajjud,sholat subuh,halaqoh subuh, sekolah, sholat dzuhur,halaqoh ashar, sholat maghrib, halaqoh maghrib, sholat isya, hingga tidur kembali. Sela-sela waktu sholat dzuhur menuju halaqoh ashar, aku memanfaatkan waktuku dengan murojaah+menghafal alquran. Di sela-sela waktu halaqoh ashar menuju sholat maghrib aku makan sore kemudian bermain futsal,badminton, dll bersama tema-temanku. Saat-saat itulah sang senja dihiasi canda tawa kebersamaan. Di sela-sela sholat isya hingga tidur kembali, aku menyiapkanperlengkapan sekolah atau mengerjakan tuga-tugas dari sekolah. Terkadang yah…jajanlah dikit…..lalu setelah itu persiapan tidur dengan diawalinya sholat witir sebagai penutup hariku. Terdengar membosankan bukan?yap sangat. Tapi jangan salah, semua itu dijalani dengan tangis haru dan canda tawa bersama! Tak hanya kenangan, prestasipun kami raih disini.

SKIP

Selasa, 1 Mei 2018, setiap pertemuan selalu diiringi oleh perpisahan , walaupun raga terpisahah akan tetapi jiwa takkan terpisah.

“Wahai ayah dan ibu, cintamulah kekuatanku, dengarlah rintihan anakmu keluah kesah tanpa hadirmu, kau tempatkan aku, jauh tanpamu kuyakin ini karena cintamu, kau tempatkan aku, jauh tanpamu di BAITUL QURAN ku menuntut ilmu, aku korbankan semua untuk mu lelah susah payah keseharianku, aku korbankan karena cintamu, tangisan hati dalam senyumanku, ayah dan ibum, ini impianku ingin menjadi anak yang sholeh, menolong ayah membantu ibu, ingin berbakti padamu selalu, oh guru kau bombing jiwa ragaku tuk bahagiakan orangtuaku setiap pagi siang dan juga malam dengan tabah kau temani aku ,aku bersyukur dan penuh rindu melihat senyum ayah dan ibu, terimakasih semua guruku jasamulahkenangan hidupku...”lagu yang dinyanyikan oleh umam pun usai. Sendu tangisan bahagia memenuhi langit-langit  ruangan. Sang anak dan orangtua tak kuasa menahan buliran mata. 3 thn usai melepaskan kerinduan. Hari ini adalah hari dimana kami menjemput kata “PERPISAHAN” orangtuaku tak hadir hari ini, genap sudah 3 tahun takku berjumpa ayah dan ibu. Dengan semua keterbatasan kami inilah yang menghalangiku dan orangtuaku bisa bertemu hingga saat ini. Aku berharap allah akan mempertemukan aku dengan orangtuaku dengan segera.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait