Lomba Cerpen Santri 2018
Tazkiran Malam Jumat
Oleh: Silviana
RADARBANGSA.COM - Subuh , jam 04.00 pagi.
Pagi itu adalah pagi yang sangat segar dan dingin. Dimana aku dan para santri AT-TAHFIDZ lainya mulai melakukan segala aktivitas. Mulai dari sholat subuh berjamaah hingga tidur lagi. Pagi itu aku mulai melakukan aktivitas yang tidak akan pernah ditinggalkan oleh seorang santri, yaitu antri mandi. Yang selalu dikeluhkan oleh semua santri tetapi paling dirindukan saat dirumah.
“heei..who is inside..? aku into line take a bath yes..?” (gaya bicara santri saat english language yang ada campur bahasa jawa nya). Kataku sambil mengetuk pintu kamar mandi.
“yes, this is elisa”. Elisa menjawab pertanyaanku
“elisa, hurry up please...now finish jam enam engkok kari sekolahe”. Ucapku dengan bahasa yang campuran.
“yes, i want finish”. Elisa berkata
“ELISAAAA HURRY UP PLEASE INI SUDAH TELAT...”. balasku sambil berteriak.
Pagi itu aku gugup sekali dan ingin cepat-cepat mandi karena sudah telat sekolah akibat bangun kesiangan dan nggak sempat untuk mandi sebelum subuh seperti yang biasanya aku lakukan setiap hari. Hari ini adalah jadwalku ambil makan dikantin bersama Nada si partner ambil makan bersamaku. Seperti biasanya dikantin sangat rame dan antri ambil makan mulai dari anak SMP hingga anak kuliahan, dan membutuhkan waktu berjam-jam hingga semua kotak terisi dengan nasi dan lauk pauk. Setelah semua kotak terisi dengan nasi dan lauk pauk aku dan Nada pun kembali ke kamar untuk makan bersama teman-teman.
“Assalamualaikum hei teman-teman this is our food finish prepare to it ..lets eat together..” ujarku sambil memegang keranjang yang berisi kotak-kotak makanan teman-teman kamar aisyah.
“lets guys nanti telat sekolahnya...sekarang sudah jam setengah 7, setengah jam lagi kita harus sampai disekolah sebelum gerbang utama ditutup” kata temanku Fina seorang gadis yang sangat disiplin dan rajin...
“hei fina speak english please..!” rika menyahut dari kejauhan karena mendengar ucapan fina yang tidak menggunakan bahasa inggris sembari membawa buku kecil dan bolpoin yang berisi cacatan anak-anak yang tidak berbahasa inggris. Itulah kebiasaan yang dilakukan oleh rika karena dia menjadi sie.kebahasaan dipondok.
Setelah kita makan bersama, kita bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Baca selengkapnya di sini
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Enea Bastianini Maklumi Ducati Kesulitan Tentukan Pembalap di MotoGP 2025
-
Anggota DPR-DPD-DPRD Terpilih Maju Pilkada Wajib Mundur, ini Alasannya!
-
Gunung Semeru Terpantau Dua Kali Erupsi Kamis Pagi
-
Pertamina Siagakan Pasokan Avtur untuk Keberangkatan Haji 2024
-
Menkop UKM Optimis Startup Lokal Siap Jangkau Pasar Global