Lomba Cerpen Santri 2018

Kekuranganku Tak Meruntuhkan Rasa Ta`dzimku Pada Kiai

| Kamis, 08/11/2018 19:14 WIB
Kekuranganku Tak Meruntuhkan Rasa Ta`dzimku Pada Kiai Dok Radarbangsa

Oleh: Dewi Lailatun Nafi`ah

RADARBANGSA.COM - Jam dinding menunjukkan pukul 02.00 pagi. Aku bangun dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Setelah mandi dan berwudhu aku mengambil mukenaku yang berada di almari, kemudian aku membangunkan salah satu temanku untuk kuajak sholat tahajjud.

“Mell…mella…bangun” ucapku sambil menggoyang-goyangkan badan mella.

Mella membuka kedua matanya perlahan.

“Mell..ayo sholat tahajjud bareng” ucapku lagi

“Emmb…kamu aja lah rul, aku males”  jawab Mella

“Kamu gimana sih mel, apa kamu nggak inget, kata ustad rahman barang siapa yang melaksanakan sholat pada malam atau sepertiganya malam sesudah tidur, maka derajatnya akan di mulyakan di sisi Allah  kata ku lagi menyakinkan mella.

“Iya, inget sih inget tapi…” belum sampai selesai ngomong, omongan mella sudah ku potong duluan.

“Udah nggak ada tapi tapian, yang penting sekarang kamu bangun, cuci muka, wudhu, dan sholat tahajjud bareng aku”  jawabku singkat, padat, dan jelas.

“Oke oke aku bangun, bawel amat sih”  Mella kemudian beranjak bangun meskipun kedua matannya sulit untuk ia buka selebar-lebarnya. Bahkan ia berjalan hampir tersandung batu, aku hanya bisa tertawa melihat kelakuanya. Mella kemudian cuci muka, gosok gigi, dan berwudhu. Setelah itu ia mengambil mukenanya dan kami berdua pun pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tahajjud.

Jarum jam terus berputar, nggak terasa udah jam 03.40 kami berdua pun sudah selesai melaksanakan sholat tahajjud dan kami kembali ke kamar.

“Mell…aku ke kamar dulu ya”  ajakku

“Iya…”  jawab Mella.

“Benneran kamu kamu nggak mau ikut”  ucapku lagi

“Enggak, kamu duluan aja rull”  jawab Mella.

“Awas lho Mell, beneran kamu mau di sini sendiri”  ucapku agak menakut nakuti Mella.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait