Ta`zirku adalah Sesalku

Oleh: Puji Azmi

RADARBANGSA.COM - Namaku Risa Audya. Aku terlahir di Gresik pada tgl, 19 februari. Sejak kelas 1 Smp aku di Pesantrenkan oleh orang tuaku di sebuah pesantren pilihan mereka. Aku bertempat tinggal disalah satu desa yang terkenal dengan sebutan Desa Campurejo. Aku duduk di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Dikelas XII dan mengambil jurusan Multimedia. Aku adalah anak terakhir dari 2 bersaudara. Takdir yang membuatku menjadi seseorang yang frontal, pembangkang, pembandel, dll. Di pesantren aku mempunyai teman yang sangat dekat denganku, dia bernama Vita Wulandari

Vita, gadis yang anggun dan pendiam. Beda denganku yang terlalu ceplas ceplos jika melontarkan kata-kata. Dia terkenal santri yang rajin. Dia merupakan satu asrama denganku.

Waktu itu putaran jam menunjukkan pukul 02.30, bel pondok mulai membangunkan satu persatu santri untuk melaksanakan sholat sepertiga malam. " Ah mengganggu tidurku saja " desahku dengan mengucek mata yang tak ingin terbuka. Tanpa tersadari, Tiba- tiba mataku terpejam lagi dengan pulas. Lalu, percikan air mulai membasahi wajahku. Ternyata, itu adalah pengurus asrama yang berusaha membangunkanku. Buru-buru kuraih handuk serta bekal peralatan mandi yang tertata rapi di almari box punyaku. Setelah semua kelar, aku berlari menuju mushollah untuk sholat tahajud. Selesai tahajud semua santri mengaji sampai waktu adzan shubuh lalu sholat shubuh berjamaah. Tak sedikit mereka tertidur lagi di mushollah sampai suara adzan membangunkan mereka.

Pagi itu pagi yang cerah, mentari yang bersembunyi mulai menampakkan dirinya. Angin sejuk dari jendela asrama menerpa tubuhku. Pagi ini menunjukkan pukul 06.00, aku bergegas menuju kamar mandi lagi untuk mengantri mandi. Kebetulan saat itu sudah banyak yang selesai mandi. Setelah mandiku selesai dan seragamku sudah rapi, aku bergegas menuju sekolah bersama Vita.

Baca selengkapnya di sini