Lomba Cerpen Santri 2018
Inspirasi Ngaji di Suatu Pagi
Oleh: Rizqa Alfiani
RADARBANGSA.COM - Gurun pasir terhampar seluas mata memadang, tak terasa air mata Aisyah mengalir membasahi pipi , bermuara di ujung dagu. Lekatlah sujudnya pada tanah Kairo, tepat di depan universitas impiannya, Al-Azhar. Muslimah bercadar hitam silih berganti memasuki tempat itu juga pria bertubuh tinggi dan mancung khas Timur Tengah dengan kemeja dan tas di bahu kirinya. "Sekarang aku adalah bagian dari mereka." Batinnya berkata.
"Ayo Nak bangun, jangan tidur! Hidup itu nyata jangan hanya bermimpi." Suara Kyai mengagetkan Aisyah hingga dia terbangun dari tidurnya. Hari ini pelajaran aswaja bersama Kyai. Mushalla bawah, tempat para santri dipertemukan dengan sang murabbi. Hari Jumat menjadi hari yang di tunggu-tunggu para santri, dengan berbekal kitab karya Kyai sendiri. Selipan motivasi dan sindiran-sindiran ringan dirangkainya dalam kalam yang lembut terucap dan sekejap mengetuk jiwa.
Aisyah tak bisa menahan rasa kantuknya yang semakin lama semakin menjadi. "Aisyah, bangun! Kamu gak dengar kata kyai tadi..?" Lisa mengoyak-ngoyak tubuh Aisyah. Aisyah Tak menghiraukan pertanyaan Lisa, harus terbangun dalam keadaan terpaksa membuat kepalanya terasa pusing. Suara pecak yang mengiringi langkahnya, pertanda kyai sudah datang memasuki area mushalla. Semua santri menundukkan kepala, hingga kyai menempati posisinya. Sarung hijau dan baju putih ciri khasnya, sudah tak asing mata ini memandang.
Baca selengkapnya di sini
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Liga Champions: Bayern Munchen Gagal Kalahkan Real Madrid
-
HBH Bacakada PKB, Gus Imin: Kita Niat Majukan Daerah dan Indonesia
-
Sekda: Dibutuhkan Kolaborasi Turunkan Stunting di Kota Tangerang
-
Gus Halim Ajak Desa-desa di Kawasan Pertambangan Kembangkan Potensi Sektor Lain
-
Menkop UKM Tegaskan Tak Ada Aturan Batasi Jam Operasional Warung Madura