Menaker: Fashion Tempati Urutan Ketiga dari 16 Subsektor Industri Kreatif

| Selasa, 26/02/2019 19:19 WIB
Menaker: Fashion Tempati Urutan Ketiga dari 16 Subsektor Industri Kreatif Menaker M Hanif Dhakiri saat melihat hasil karya para designer di BLK Semarang (foto: istimewa)

SEMARANG, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa industri fashion menempati urutan ketiga dari 16 subsektor industri kreatif. Hal ini disampaikan saat berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang, Selasa 26 Februari 2019.

“Dari 16 subsektor industri kreatif, industri fashion menempati urutan ketiga setelah subsektor kuliner dan kriya atau kerajinan tangan. Fashion juga menempati urutan kedua produk terlaris di E-Commerce,"kata Menaker Hanif Dhakiri.

Bahkan, lanjut Hanif Dhakiri, Industri fashion telah menyumbang devisa negara sebanyak USD 8,2 miliar atau Rp 122 triliun. Sementara pada 2019, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memprediksi kontribusi ekonomi kreatif pada tahun 2019 tembus Rp1.211 triliun.

Pesatnya perkembangan teknologi memunculkan potensi ekonomi digital seperti e-commerce, layanan video digital, layanan antar makanan, game online dan lain-lain. E-commerce merupakan peluang bagi industri fashion dalam memasarkan produknya.

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membuka Kejuruan Fashion Technology di BLK Semarang. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan di industri fashion. "Di kejuruan fashion technology, siswa tidak hanya diajari membuat kreasi produk, tetapi juga cara memasarkannya, sehingga mereka siap masuk dunia kerja atau berwirausaha," kata Jelas Hanif Dhakiri.

Untuk diketahui, ke-16 subsektor ekonomi kreatif itu adalah fashion, game online, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film, animasi, fotografi, kerajinan tangan, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Tags : Industri Kreatif ,

Berita Terkait