Keterlibatan UMKM di Rantai Perdagangan Global Masih Rendah

| Selasa, 08/09/2020 18:18 WIB
Keterlibatan UMKM di Rantai Perdagangan Global Masih Rendah Pengusaha UMKM. (Foto: intitradacom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Ekonom Indonesia menilai peran UMKM sangat signifikan karena memiliki kontribusi besar terhadap PDB, bahkan melebihi kontribusi perusahaan. Sayangnya kontribusi ini belum diimbangi dengan masifnya keterlibatan UMKM di rantai perdagangan Internasional.

Peneliti Indef, Aviliani mengungkap jika UMKM di Indonesia sebetulnya belum banyak yang naik kelas. Hal ini salah satunya karena rendahnya keterlibatan UMKM khususnya di rantai perdagangan Asia Tenggara.

“UMKM terhadap Global Value Chain masih sangat rendah, dibandingkan dengan negara lain, ini yang harus kita ciptakan,” ungkap Aviliani dalam webinar Prospek Pemulihan Ekonomi Sektor Industri Kecil dan Menengah, Selasa 9 September 2020.

Ia menjelaskan pasalnya saat ini seluruh negara bersepakat jika GVC menjadi trend akibat Kebijakan Trump yang  terus melakukan proteksi terhadap produk yang masuk ke Amerika

“Maka mau tidak mau konsep lama ini menjadi trend baru lagi karena otomatis G to G itu yang harus dilakukan agar suatu produk bisa masuk ke suatu negara,” jelasnya.

Ia lalu menuturkan jika saat ini tren di negara berkembang sedang naik dibandingkan dengan tren di negara maju sehingga peluang membuka pasar ekspor di kancah internasional sebetulnya ada.

“Nah kalo menurut saya alangkah baiknya kebijakan pemerintah harus dibalik, selama ini kalo mau jujur kebanyakan di supply side tapi di demand side nya sangat rendah,” ungkapnya.

Demand side yang  dimaksud  ini berupa tingkat permintaan produk dari para pembeli, karena meskipun pemerintah memberikan insentif di supply side, sedangkan di demand side tidak maka sistem perdagangannya tetap sulit.

“Maka ke depannya mesti dibalik, kita cari usahanya yang butuh apa baru cari UMKMnya,” tukasnya.

 

Tags : UMKM , Global Value Chain , Perdagangan