Catat! Bukalapak Bakal IPO 29 Juli Nanti

RADARBANGSA.COM - PT Bukalapak.com akan mulai melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 29 Juli mendatang.

Kabarnya, raksasa e-commerce ini akan menargetkan initial public offering (IPO) sebesar US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,2 triliun. Bukalapak dikabarkan  akan menggunakan kode ticker BUKA pada IPO nantinya.

Lantas apa saja yang perlu diketahui tentang Bukalapak?

Berdasarkan dokumen IDX Mini Expose yang dipublikasikan oleh MNC Portal Indonesia, perusahaan rintisan (startup) ini melaporkan kerugian sebesar Rp1,34 triliun pada 2020 atau turun 51,73 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp2,79 triliun.

Bukalapak lantas mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,35 triliun atau naik 25,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,07 triliun.

Bukalapak lantas mencatatkan kerugian dari operasional di tahun 2020 sebesar Rp1,83 triliun atau turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,84 triliun, perusahaan juga mencatatkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,51 triliun atau turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,32 triliun. Kemudian,

Sementara itu, Bukalapak mencatatkan beban umum dan administrasi tercatat Rp1,49 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,26 triliun.

Terkait liabilitas, Bukalapak mencatatkan utang sekitar Rp985,82 miliar dan ekuitas Rp1,60 triliun. Adapun total aset perusahaan meningkat menjadi Rp2,59 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp2,05 triliun.

Rencananya pada IPO nanti, Bukalapak akan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan, dimana jumlah tersebut termasuk Employee Stock Allocation (ESA) maksimal 0,1 persen.

Bukalapak juga akan menawarkan opsi management and employee stock option (MESOP) sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari total penawaran dan modal disetor.