Konsumen Online Shop Bertambah 70 Juta Orang Selama Pandemi

| Selasa, 31/08/2021 17:16 WIB
Konsumen Online Shop Bertambah 70 Juta Orang Selama Pandemi Konsumen Banyak Adukan Perdagangan Online (Foto: Liputan6)

RADARBANGSA.COM - Laporan tahunan Facebook Inc. dan Bain & Co. menyebutkan bahwa Asia Tenggara menambah 70 juta pembeli online baru sejak awal pandemi.

Negara negara di Asia Tenggara seperti Indonesia Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, juga mencatat penambahan konsumen yang lebih besar.

Para peneliti mengekspektasikan, pada akhir tahun 2021, negara di Asia Tenggara akan memiliki 70% atau lebih dari populasi orang dewasa sebagai konsumen digital. Lonjakan penetrasi ritel online dari 5% menjadi 9%, juga menandai pertumbuhan yang lebih cepat dari India, Brasil, dan China.

“Jika kita kembali ke tiga tahun lalu, Asia Tenggara masih tertinggal,” kata Benjamin Joe, wakil presiden Asia Tenggara dan emerging market di Facebook, dalam briefing virtual, Selasa. “Itu jelas tidak terjadi [sekarang]. Ini benar-benar memimpin,” imbunya seperti dikutip Bloomberg, Selasa 31 Agustus 2021.

Lebih lanjut, pengeluaran online per orang di seluruh wilayah pada tahun 2020 adalah USD238, melampaui perkiraan sebelumnya, dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD381 pada akhir tahun 2021.

Dalam laporan itu, peran video sosial tiga kali lipat lebih penting untuk belanja online, dengan 22% responden menyebutnya sebagai kanal teratas mereka untuk menemukan produk yang ingin dibeli.

Mayoritas konsumen berencana untuk mempertahankan atau meningkatkan pengeluaran online mereka di rumah untuk kategori tersebut dan kategori lainnya.

“Apa yang kami lihat di China dan AS lebih merupakan pergeseran saluran dari offline ke online, sedangkan di Asia Tenggara pertumbuhan belanja konsumen dan ritel didorong oleh saluran online,” kata Magnus Ekbom, chief strategy officer Alibaba Group Holding Ltd. dalam laporan unit Lazada Group SA di Singapura.

Sekitar 346 juta orang di Asia Tenggara mengakses Facebook setiap hari pada kuartal kedua tahun ini. Angka itu sangat mencerminkan perkiraan 350 juta konsumen digital pada akhir tahun 2021.

Namun perkiraan tersebut menunjukkan perlambatan pertumbuhan setelah lonjakan yang didorong oleh pandemi, karena 30 juta pembeli berikutnya diperkirakan tidak akan online hingga tahun 2026. Sekitar 95% responden mengakses internet dari smartphone mereka.

Perusahaan rintisan internet dan teknologi tumbuh mendominasi modal ventura dan pendanaan ekuitas swasta untuk wilayah tersebut, memimpin 88% transaksi berdasarkan nilai pada kuartal pertama tahun ini. Capaian tersebut naik dari 75% tahun sebelumnya.

Teknologi keuangan, atau fintech, adalah sub-kategori dominan dengan 56% pendanaan teknologi, mencakup layanan seperti beli-sekarang-bayar-nanti, pinjaman peer-to-peer, dompet digital, dan cryptocurrency.

Tags : Konsumen Online , Facebook

Berita Terkait