APEC: Perdagangan Bebas Kunci Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

| Rabu, 10/11/2021 20:54 WIB
APEC: Perdagangan Bebas Kunci Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Kapal Peti Kemas (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM – Para menteri perdagangan dan luar negeri Lingkar Pasifik sepakat pada pertemuan puncak virtual pada Selasa (9 November) bahwa perdagangan bebas dan ekonomi terbuka akan mendorong pemulihan kawasan itu dari pandemi COVID-19.

Para menteri dari kelompok Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang beranggotakan 21 negara bertemu secara online untuk membahas tanggapan mereka terhadap COVID-19 menjelang pertemuan para pemimpin nasional pada hari Sabtu, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O`Connor, yang menjadi tuan rumah pertemuan itu, mengatakan sorotan termasuk rencana untuk secara sukarela membekukan subsidi bahan bakar fosil dan komitmen untuk meliberalisasi tarif vaksin dan pasokan medis pandemi lainnya.

O`Connor mengatakan ada kesepakatan menyeluruh tentang perlunya menghindari membangun hambatan perdagangan sebagai tanggapan atas tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.

"Perdagangan bebas, adil, dan terbuka yang akan membantu ekonomi bergerak maju dari pandemi ini... kita membutuhkan keterbukaan untuk mendorong pertumbuhan global, memang perdaganganlah yang menghadirkan solusi untuk tantangan kita," katanya seperti dikutip dari CNA, 10 November 2021.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, yang menghadiri pertemuan tersebut, berbicara tentang perlunya memperkuat konektivitas untuk memfasilitasi akses ke barang dan jasa penting.

Ketika para pemimpin APEC bertemu lagi pada Sabtu waktu Selandia Baru, topik akan mencakup bagaimana membuka kembali perbatasan tanpa menyebarkan virus, memastikan pemulihan pandemi yang adil dan bergerak menuju ekonomi bebas karbon.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan anggota APEC telah setuju untuk mengirim pesan yang kuat tentang penghentian kenaikan subsidi bahan bakar fosil.

"Subsidi ini merugikan ekonomi kita miliaran dolar per tahun, tetapi dampak sebenarnya ada pada lingkungan kita," pungkasnya.

 

Tags : pemulihan ekonomi , apec

Berita Terkait