Kekhawatiran Inflasi di Negara Maju Tekan Peluang Rupiah
RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah diprediksi masih melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS hari ini. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan inflasi yang tinggi di sejumlah negara maju menjadi faktor penekan aset berisiko, termasuk rupiah.
Mengutip data Bloomberg, Kamis pukul 11.08 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.228 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 15 poin atau 0,11% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin di level Rp14.243 per dolar AS.
Dari Indo Premier News melaporkan jika rupiah berpotensi melemah akibat sentimen aset beresiko. "Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini, mengikuti pergerakan negatif indeks saham AS semalam," ungkap Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra dalam keterangan tertulis, Kamis 18 November 2021.
Kekhawatiran terhad kenaikan inflasi yang bisa melambatkan perekonomian masih menjadi penekan utana. Sebagaimana yang disampaikan dari data inflasi, AS dan China, yang ketiganya menunjukkan kenaikan.
"Data inflasi Inggris bulan Oktober naik 4,2% year on year dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 3,1%," ujar Ariston.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
-
Luca Marini Sebut Motor Honda Semakin Lemah di MotoGP 2024
-
Bandara Soetta Catat Layani 2,5 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
-
Luar Biasa! Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia
-
Pembangunan Tol Palembang-Betung Ditargetkan Tuntas Akhir 2025
-
Bandara Soetta Raih Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024 versi Skytrax