Negara EM akan Terdampak Berat dari Kenaikan Suku Bunga AS

| Selasa, 08/02/2022 16:11 WIB
Negara EM akan Terdampak Berat dari Kenaikan Suku Bunga AS Dolar Amerika Serikat (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Negara dengan emerging market (pasar berkembang) berpotensi terdampak besar dari kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Lembaga pemeringkat utang Moody`s mengungkapkan, kenaikan suku bunga Federal Reserve AS kemungkinan akan memperlambat aliran modal ke emerging market (EM), melemahkan mata uang dan pertumbuhan ekonomi, serta berpotensi memicu risiko kredit di bank yang sangat terekspos dolar.

"Bank dengan volume pinjaman mata uang asing yang besar dan simpanan dolar di neraca mereka, sangat rentan terhadap lonjakan kerugian kredit dan tekanan pada profitabilitas serta likuiditas mereka, terlebih ketika nilai mata uang lokal turun tajam," tulis Moody’s dikutip Reuters, Selasa 8 Februari 2022.

"Dolarisasi yang tinggi juga mengancam stabilitas keuangan bank jika tidak memiliki cadangan mata uang asing yang cukup untuk menyelamatkan bank yang kekurangan dolar," Moody’s menambahkan.

Moody`s menyebutkan bahwa simpanan dolar tertinggi ditemukan di bank-bank EM di Amerika Latin, Eropa dan negara-negara bekas Soviet, dan relatif rendah di Asia Pasifik dan moderat di Afrika. Sedangkah eksposur dolar yang lebih tinggi di negara-negara Teluk masih diimbangi dengan cadangan mata uang asing yang kuat.

Moody`s juga mencatat, adanya beberapa bank sentral yang hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak punya cadangan mata uang asing untuk mendukung banknya jika mengalami krisis.

Tren eksposur dolar yang lebih rendah akan berlanjut dalam jangka pendek di Azerbaijan, Armenia, Kazakhstan, Peru dan Ukraina. Tetapi bank-bank di Azerbaijan, Armenia dan Belarusia juga memiliki eksposur tertinggi peminjam yang tidak dilindungi dengan hedging, karena tidak memiliki pendapatan dalam mata uang asing dari pinjaman tersebut.

Tags : Emerging market , tappering , the fed

Berita Terkait