Realisasi Investasi Industri Manufaktur Naik 17% di Triwulan I 2022

| Sabtu, 30/04/2022 10:03 WIB
Realisasi Investasi Industri Manufaktur Naik 17% di Triwulan I 2022 Target porsi investasi terbesar adalah sektor migas yaitu US$ 117 miliar (Foto: Alinea.id)

RADARBANGSA.COM - Realisasi investasi sektor industri pengolahan sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai Rp103,5 triliun. Jumlah tersebut memberikan kontribusi signfikan sebesar 36,7% terhadap total nilai investasi sebesar Rp282,4 triliun.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa realisasi investasi di sektor industri ini menunjukkan bahwa sektor tersebut masih menjadi tujuan utama investor. Untuk itu, pihaknya akan proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global agar tetap menanamkan modalnya di Indonesia. 

"Investasi sektor industri pada triwulan I-2022 naik 17 persen secara year on year. Artinya, di tengah gejolak ekonomi global dan dampak pandemi Covid-19, kepercayaan diri para investor, khususnya dari sektor industri masih sangat tinggi,” kata Agus di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2022.

Selain itu, lanjut Agus, pemerintah Indonesia bertekad untuk semakin menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha melalui pemberian berbagai insentif fiskal dan nonfiskal. Kenaikan investasi juga menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah masih on the right track.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pada triwulan I 2022, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor industri manufaktur sebesar Rp25,6 triliun atau berkontribusi 18,9% terhadap total capaian PMDN yang menembus Rp135,2 triliun.

Sektor manufaktur yang mengucurkan dananya paling besar pada periode tersebut, yakni industri makanan dengan nilai Rp9,7 triliun melalui 2.181 proyek. Kemudian disusul industri kimia dan farmasi sebesar Rp4,6 triliun (846 proyek), serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp2,6 triliun (432 proyek).

Sementara itu, pada Januari-Maret 2022, realisasi penanaman modal asing (PMA) di sektor industri manufaktur sebesar USD5,4 miliar atau menyumbang 52,9% dari total capaian PMA yang berada di angkaUSD10,3 miliar.

“Sektor industri manufaktur memberikan kontribusi paling besar terhadap realisasi PMA pada triwulan I 2022,” ungkap Agus.

Adapun yang menjadi penyumbang dominannya adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD2,5 miliar dengan jumlah 443 proyek. Kemudian disusul industri kimia dan farmasi USD854 juta (650 proyek), industri makanan USD686 juta (951 proyek), serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain USD542 juta (468 proyek).

“Kalau secara total PMDN dan PMA, realisasi investasi terbesarnya dikontribusikan oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp39,7 triliun,” sebut Agus.

Capaian gemilang ini tidak terlepas dari jalannya kebijakan hilirisasi industri, salah satunya upaya penghiliran nikel yang tengah dipacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterainya. 

Tags : Investasi , realisasi triwulan