Inflasi Oktober Turun Jadi 5,71% Secara Tahunan
RADARBANGSA.COM - Inflasi Indonesia melambat ke 5,71% yoy pada bulan Oktober 2022, menurun dari bulan September 2022 di 5,95% yoy, karena harga pangan turun.
“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara year on year adalah bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, tarif angkutan antar kota, tarif kendaraan online dan bahan bakar rumah tangga,” ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam telekonferensi pers di Kantor BPS pada Selasa 1 November 2022.
Adapun inflasi inti naik menjadi 3,31% yoy, naik dari 3,21% yoy pada 22 September, dan berbasis luas (yaitu alas kaki, pakaian jadi, pendidikan, rekreasi, restoran) karena produsen memperpanjang penyesuaian harga outputnya.
Dampak putaran pertama kenaikan harga BBM pada September lalu masih berlangsung. Biaya bahan bakar dan transportasi terus meningkat di bulan Oktober. Namun dampak putaran kedua belum sepenuhnya muncul, sehingga inflasi inti meningkat secara bertahap.
Dari 90 kota yang dipantau BPS inflasi year on year tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,11%. Bila dirinci penyebab inflasi di Tanjung Selor adalah tarif angkutan udara dengan andil 2,08%, bensin 1,27%, bahan bakar rumah tangga dengan 0,87% dan cabai rawit dengan andil 0,50% . Sementara itu inflasi terendah terjadi di Ternate yaitu sebesar 3,32 %.
“Komoditas penyumbang inflasi di Ternate ini adalah angkutan udara dengan andil 1,5% bensin memberikan andil 0,66%, bahan bakar rumah tangga 0,21%,” terang Setianto.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Borussia Dortmund Menang Atas PSG, Edin Terzic Apresiasi Kerja Keras Tim
-
Komitmen Lindungi Hak Buruh, Kapolri Sebut Sudah Bentuk Tim Khusus
-
Bulog Serap 30 Juta Ton Gabah Petani Setiap Hari
-
Fathan Subchi Nilai Kenaikan BI-Rate Langkah Tepat Hadapi Pelemahan Rupiah
-
Kurs Rupiah Menguat 0,33 Persen Pasca Isyarat The Fed Tak Lagi Naikkan Suku Bunga