Kurs Rupiah Melemah Jelang Rilis Neraca Dagang Bulan Oktober

Mengutip Data Bloomberg, Rupiah Pukul 10.47 melemah 0,31 persen ke posisi Rp15.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.519 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah mungkin melemah melemah terhadap dolar AS lantaran Bank Sentral AS The Fed belum benar melepas kebijakan suku bunga tinggi hingga tingkat inflasi AS benar-benar menukik turun ke arah target 2%.
“Dan ini membuat pelaku pasar berhati - hati menyikapi pelemahan dollar AS belakangan ini. Dolar AS bisa sewaktu-waktu menguat lagi tergantung perkembangan data ekonomi AS," ujar Ariston, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa 15 November 2022.
Pagi ini pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi Indonesia yaitu data neraca perdagangan Bulan Oktober.
Sejumlah ekonom memprediksi Indonesia masih akan mengalami surplus namun dengan nilai yang lebih kecil dibanding bulan sebelumnya.
Ekonom PermataBank Josua Pardede menyebutkan neraca dagang Oktober 2022 diperkirakan surplus US$ 4,54 miliar, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya US$ 4,99 miliar.
"Potensi penguatan ke arah Rp15.480 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.530 per dolar AS," tutup Ariston.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Menlu RI Tegaskan Ketahanan Pangan jadi Fokus Kerja Sama ASEAN Plus Three
-
Wakil Ketua Baleg: RUU Masyarakat Hukum Adat Jadi Agenda Legislasi Prioritas PKB
-
Gelombang Panas Terjang Eropa, Sebabkan 2.300 Kematian
-
Emas Antam 11 Juli Dijual Rp1,906 Juta per Gram
-
Pemprov Banten Ajukan Tambahan Lokasi Sekolah Rakyat