99 Unit PLTU Resmi Ikuti Perdagangan Karbon Tahun ini

| Selasa, 14/03/2023 08:03 WIB
99 Unit PLTU Resmi Ikuti Perdagangan Karbon Tahun ini Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan sebanyak 99 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mengikuti perdagangan karbon pada tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dalam program Energy Corner Squawk Box di stasiun TV CNBC Indonesia di Jakarta, Senin, (13/03/2023). 

Pembagian 99 unit PLTU Batubara dari 42 perusahaan tersebut adalah 55 unit PLTU dari PLN Group dan 44 unit PLTU dari Independent Power Producer (IPP).

"99 Pembangkit yang mengikuti perdagangan karbon pada 2023 ini adalah PLTI di atas 100 MW. Pada 2024 di atas 50 MW PLTUnya kita masukkan lagi. Nah, di 2025 semua pembangkit akan ikut dalam pasar karbon baik PLTGU maupun PLTG," ungkap Jisman.

Pelaksanaan perdagangan karbon saat ini disebut Jisman dilakukan melalui perdagangan langsung antar pelaku usaha yang berpartisipasi pada perdagangan karbon, baik melalui mekanisme perdagangan emisi maupun offset emisi GRK.

Terkait harganya, diperkirakan berada dalam rentang harga US$ 2 sampai dengan US$ 18 per ton emisi karbon. Namun untuk harga pastinya ditentukan oleh penjual dan pembeli.

“Harga karbon bisa ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara peserta perdagangan karbon, sehingga dapat dikatakan harga karbon adalah mengikuti dengan harga pasar. Walaupun belum dibentuknya bursa karbon dan penetapan harga, pelaku usaha tetap dapat melakukan perdagangan karbon secara langung (Business to Business) antar unit pembangkit tenaga listrik,” kata Jisman. 

 

Tags : 99 PLTU , Perdagangan Karbon

Berita Terkait