Pemerintah dan LG Lanjutkan Realisasi Proyek Grand Package Senilai Rp142 T

| Senin, 07/08/2023 06:01 WIB
Pemerintah dan LG Lanjutkan Realisasi Proyek Grand Package Senilai Rp142 T Tambang Nikel di Indonesia (MTO)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Indonesia dan Konsorsium LG sepakat melanjutkan proyek grand package, setelah sebelumnya sempat terkendala aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat yang mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.

"Kesepakatan ini menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium dalam rangka hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis, tadi malam. 

Selain itu, Bahlil juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan sigap membantu percepatan realisasi investasi proyek. Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea. 

"Proyek ini merupakan proyek yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu,” ungkap Bahlil.

Menanggapi hal tersebut, CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon turut menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungannya bagi mega proyek ini. CEO Kwon juga mengungkapkan bahwa saat ini, konsorsium siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga dimungkinkan konstruksi pada tahun 2023 ini.

“LG mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi, saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di tahun 2023,” jelas Kwon.

 

Tags : Nikel , Grand Package

Berita Terkait