S&P Global Ingatkan Risiko Lonjakan Gagal Bayar Utang Perusahaan di 2024

| Jum'at, 06/10/2023 13:55 WIB
S&P Global Ingatkan Risiko Lonjakan Gagal Bayar Utang Perusahaan di 2024 Astra (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - S&P Global Ratings memperingatkan adanya risiko gagal bayar perusahaan di emerging markets karena adanya kemungkinan biaya pendanaan yang lebih tinggi.

Menurut data yang dihimpum S&P, utang emerging market, tidak termasuk China, yang jatuh tempo dari tahun 2024 hingga 2027 rata-rata akan mencapai USD47 miliar. Jumlah ini melonjak dua kali lipat  dibandingkan dengan USD20 miliar tahun ini

"Persaingan emiten untuk mendapatkan likuiditas akan sangat ketat dalam dua tahun ke depan," tulis tim analis S&P yang dipimpin Elijah Oliveros-Rosen dalam laporannya, Rabu kemarin.

"Sangat tidak mungkin emiten akan menunggu hingga 2025 untuk melakukan refinancing, dan mereka mungkin akan memasuki pasar pada 2024 dengan suku bunga yang masih tinggi. Kondisi-kondisi ini dapat menjadi tidak berkelanjutan bagi banyak emiten, yang mengarah pada gagal bayar dan kebangkrutan," imbuh mereka seperti idkutip Bloomberg, Kamis 5 Oktober 2023.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, perlambatan pertumbuhan global, dan dolar yang kuat akan memberikan lebih banyak tekanan pada perusahaan-perusahaan yang paling lemah. Amerika Latin adalah salah satu titik tekanan di EM, dengan menyumbang 13 dari 14 kasus gagal bayar perusahaan pada bulan Agustus, sebut S&P pada September lalu.

Berdasarkan indeks Bloomberg, biaya pinjaman rata-rata untuk surat utang EM berimbal hasil tinggi dalam dolar, pada pekan ini naik ke level tertinggi sejak November 2022 menjadi sekitar 11,8%. (Bloomberg)

Tags : S&P , Gagal Bayar , Utang

Berita Terkait