Rupiah Beresiko Alami Depresiasi Terhadap Dolar AS Tahun Ini

RADARBANGSA.COM - Perlu diwaspadai, kurs rupiah berisiko mengalami depresiasi lebih lanjut terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang Semester I 2024 akibat kinerja neraca perdagangan yang lemah dan penurunan ekspor komoditas utama.
Peningkatan impor minyak mentah dan komoditas pangan menjelang perayaan Ramadan dan Idul Fitri dapat memicu transisi dari surplus perdagangan menjadi defisit. Tekanan inflasi domestik dan perlambatan ekonomi global semakin memperburuk situasi.
"Kondisi ini membuat adanya risiko stabilitas kurs rupiah terhadap dolar pada Semester I," kata Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno dalam keterangan tertulis, Kamis 21 Maret 2024.
Seperti yang diantisipasi, BI telah mempertahankan suku bunga pada level 6,0% selama lima pertemuan berturut-turut. Keputusan ini sejalan dengan sikap BI yang memihak pada stabilitas, bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah dan secara preemptif mengelola harapan inflasi dalam kisaran target 1.5% - 3.5%.
"Selain itu, BI kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertumbuhan melalui implementasi kebijakan makroprudensial dan memperkuat kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah," ujar Bella.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Sarana Syiar Islam, Pemerintah Layak Dukung Pengembangan Seni Qasidah
-
Menlu RI Tegaskan Ketahanan Pangan jadi Fokus Kerja Sama ASEAN Plus Three
-
Wakil Ketua Baleg: RUU Masyarakat Hukum Adat Jadi Agenda Legislasi Prioritas PKB
-
Gelombang Panas Terjang Eropa, Sebabkan 2.300 Kematian
-
Emas Antam 11 Juli Dijual Rp1,906 Juta per Gram