Tanda-Tanda Tobat Seorang Hamba Diterima Allah SWT

| Kamis, 05/08/2021 10:37 WIB
Tanda-Tanda Tobat Seorang Hamba Diterima Allah SWT Doa sehabis salat (foto:artikula.id)

RADARBANGSA.COM - Pada dasarnya tidak ada yang mengetahui apakah tobat seroang hamba diterima atau tidak. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang menandakan sebuah tobat seseorang diterima oleh Allah subhanahu wata’ala. 

Mengutip nu online, Syekh Nawawi, Nasha’ih al-‘Ibad, hal. 49 menyebutkan ada 6 hal yang menandakan tobat seorang hamba diterima.

Pertama, lahir kesadaran di dalam hati seseorang bahwa dirinya tidak terpelihara dari dosa. Dengan kata lain, kapan pun dirinya bisa terjerumus lagi ke dalam perbuatan dosa, baik dosa yang telah ditobati maupun dosa yang berbeda. Sehingga, dia selalu berhati-hati menghadapi hal-hal yang sekiranya bisa mengantarkan dirinya jatuh lagi pada kubangan yang sama dan kembali berbuat nista.

Kedua, mendapati dirinya dengan banyak berseih dan bergembira hanya sedikit. Karena hati senantiasa mempersiapkan dan memikirkan masa depan akhirat yang belum mendapatkan jaminan apa-apa. sehingga tak berani meluapkan kegembiraannya secara berlebihan, sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:  

مَنْ أَكْثَرَ ذِكْرَ الْمَوْتِ قَلَّ فَرَحُهُ، وَقَلَّ حَسَدُهُ

Artinya, “Siapa saja yang banyak mengingat kematian akan sedikit gembiranya dan sedikit rasa hasudnya,” (HR. Ibnu al-Mubarak). 

Ketiga, dekat dengan orang-orang saleh dan jauh dari orang yang jahat dan buruk. Di saat yang sama, ia menyadari bahwa dekat dengan orang baik dapat mempertahankan kebaikan dirinya dan bisa mengingatkan akan kesalahan.

Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang jahat membuka kesempatan bagi dirinya tergerus oleh keburukan mereka, walaupun dia berusaha tidak melakukannya. Benar apa yang disampaikan Rasulullah SAW:  

مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Teman yang baik dan teman yang buruk dibaratkan seperti pembawa minyak wangi dan peniup selongsong api. Pembawa minyak wangi akan menghembuskan aroma wangi kepadamu. Sehingga engkau membeli minyak wanginya atau mencium aromanya. Sedangkan peniup selongsong api akan membakar pakaianmu atau engkau mencium bau asap darinya,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Keempat, melihat dunia yang sedikit debagai sesuatu yang banyak dihadapannya. Sedangkan melihat perkara akhirat yang banyak sebagai sesuatu yang sedikit. Mengingat sesedikit apa pun kekayaan dunia, yang halalnya akan dihisab dan dipertanggungjawabkan, sedangkan yang haramnya akan disiksa. Lebih berat lagi, pertanyaan tentang harta lebih berat daripada pertanyaan tentang yang lain. Soal ilmu misalnya, hanya ditanya, untuk apa ilmu itu dipergunakan, sedangkan soal harta akan ditanya, dari mana harta itu didapatkan dan untuk apa harta itu dibelanjakan.

Kelima, hatinya sibuk dengan perkara yang dibebankan Allah SWT kepada dirinya, sedangkan perkara-perkara yang telah dijamin oleh Allah SWT seperti rezeki dan kematian tidak sedikit pun meresahkannya. 

keenam, selalu menjaga lisan yang berangkat dengan kesadaran banyak membicarakan perkara yang tidak berguna, sama dengan mengantarkan dirinya kepada pintu kemaksiatan, sebagaimana yang diingatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:  

أَكْثَرُ النَّاسِ ذُنُوبًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ كَلَامًا فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ

Artinya, “Sesungguhnya, manusia yang paling banyak dosanya pada hari Kiamat adalah manusia yang paling banyak bicaranya dalam kemaksiatan kepada Allah,” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Karenanya, tak mengherankan bila menjaga lisan termasuk amal yang paling dicintai Allah, sebagaimana dalam hadits, “Amal yang paling dicintai Allah adalah menjaga lisan,” (HR. Al-Baihaqi).

 

 

Tags : Tobat , Diterima , TandaTobat

Berita Terkait