Sejarah Kerajaan Tertua di Nusantara

| Minggu, 14/01/2024 21:31 WIB
Sejarah Kerajaan Tertua di Nusantara Candi Kerajaan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. (Foto: Universitas Narotama)

RADARBANGSA.COM - Dahulu kala, sebelum Indonesia menganut sistem demokrasi seperti sekarang ini, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kerajaan yang cukup banyak dan juga besar. Banyak peninggalan dan juga kisah dari sejarah kerajaan tersebut yang bahkan sampai sekarang bisa kita temui. 

Terdapat beberapa kerajaan besar dan tertua di Indonesia yang tidak kita peroleh di Sekolah. Padahal, sebenarnya penemuan pada ahli arkeologi terbaru, kerajaan tersebut sudah terbukti menjadi kerajaan tertua di Indonesia, apa sajakah itu?

1. Kerajaan Kandis (Sebelum Masehi)

Kerajaan yang satu ini diyakini sudah ada sejak sebelum masehi, yakni mendahului Moloyou atau Dharmasraya. Di dalam Kerajaan Kandis, terdapat dua tokoh yang dianggap paling eksis, yaitu Patih dan juga Tumenggung. Nenek moyang Lubuk Jambi diyakini berasal dari keturunan Waliyullah Raya Iskandar Zulkarnain yang diketahui bernama asli Maharaja Aris, Maharaja Depang, dan juga Maharaja Diraja. Ketiganya berpencar dan mencari tempat tinggal yang baru.

Maharaja Arid pergi ke Banda Ruhum, kemudian Maharaja Depang pergi ke Bandar Cina, dan Maharaja Diraja pergi ke Pulau Emas atau Sumatera. Ketika berlabuh di Pulau Emas, Maharaja Diraja dan juga rombongannya mendirikan kerajaan yang dinamakan dengan Kerajaan Kandis yang berlokasi di Bukit Bakar atau Bukit Bakau. Daerah tersebut dikenal sebagai daerah yang subur dan hijau, pastinya juga dikelilingi oleh sungai yang jernih.

2. Kerajaan Salakanagara (130-326 M)

Kerajaan Salakanagara adalah kerajaan pertama yang didirikan di daerah Jawa Barat menurut catatan sejarah yang ada. Bahkan, berdasarkan Naskah Wangsakerta Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, dijelaskan bahwa Salakanagara merupakan kerajaan yang paling awal yang ada di Nusantara. Banyak ahli dan juga sejarawan yang mengakui hal itu, seperti misalnya Husein Djajadiningrat, Tb. H Achmad, Hasan Mu’arif, dan juga Halwany Michrob dalam penelitian yang mereka lakukan.

Mereka sama-sama menyusun temuan di dalam tulisan, ulasan, dan juga di dalam buku. Untuk pendirinya, dikatakan bahwa Dewawarman adalah seorang duta keliling, pedagang, dan juga perantau dari Pallawa, Bharata atau India yang menetap karena menikah dengan putri penghulu setempat.

3. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Dimana kerajaan yang satu ini diperkirakan berdiri sejak abad ke 5 Masehi. Kutai sendiri terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil peninggalan sejarahnya, terdapat tujuh batu bertulis atau Yupa. Batu tulis tersebut ditulis dalam huruf sansekerta dan juga pallawa.

Kemudian berdasarkan kehidupan sosialnya, Kerajaan Kutai dicirikan dengan adanya perpecahan masyarakatnya. Terdapat Brahmana dan Ksatria. Dimana masyarakat yang ada di Kerajaan Kutai dipengaruhi oleh Agama Hindu. Hal tersebut dibuktikan oleh Raja Mulawarman dan juga para Brahmana yang membangun tempat pemujaan untuk menghormati pada dewa yang ada di dalam Agama Hindu.

4. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan tertua di Indonesia berikutnya adalah Kerajaan Tarumanegara, dimana pusat pemerintahannya berada di Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan bukti tertulis yang ditemukan, Kerajaan Tarumanegara dipengaruhi oleh budaya Hindu India.

Diperkirakan, kerajaan yang satu ini berkembang pada tahun 400 hingga 600 Masehi. Terdapat tujuh macam prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang tersebar di berbagai kabupaten. Berdasarkan prasasti Ciaruteun, Raja Purnawarman memeluk Agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Adapun wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Barat yang terbentang dari Jakarta, Bogor, dan juga Cirebon.

5. Kerajaan Ho-ling

Kerajaan Ho-ling atau Kalingga ini berada di Jawa Tengah. Bukti adanya kerajaan yang satu ini didasarkan pada pengiriman utusan dari Cina ke kerajaan ini pada tahun 647 dan juga 666 Masehi. Keberadaan kerajaan Ho-ling ini didasarkan pada seorang pendeta dari Agama Budha yang bernama I Tsing.

Pendeta tersebut mengungkapkan bahwa Hwining pernah datang ke Holing pada tahun 664 Masehi. Ia menerjemahkan kitab suci Budha dari Bahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Cina. Kerajaan Ho-ling ini diperintah oleh Ratu Sima, yakni seorang raja wanita. Ratu Sima ini dikenal sebagai pemimpin yang adil dan juga bijaksana. Orang-orang di kerajaan ini menjual emas, perak, dan juga cula badak.

6. Pemerintah Melayu 

Letak dari Kerajaan Melayu ini berada di wilayah Jambi atau di sepanjang Sungai Batanghari. Ada pula yang menyatakan bahwa kerajaan tersebut berada di Semenanjung Malaysia. Kerajaan Melayu ini digambarkan dalam buku pada abad ke-13 Pararaton dan juga Negarakertagama. 

Buku itu menggambarkan mengenai Kertanegara sebagai ekspedisi Pamalayu Raja Singasari. Tujuan dari ekspedisi tersebut yaitu untuk mencegat Kerajaan Mongol di bawah kekuasaan Raja Kubilai Khan yang ingin menguasai wilayah Asia Tenggara. Raja Singasari kemudian mempersembahkan Arca Budha Amoghapasa kepada orang-orang Melayu.

7. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya didirikan sekitar abad ke-7 sampai abad ke-15. Dimana kerajaan ini menguasai perdagangan di wilayah Laut Cina Selatan dan juga Selat Malaka. Kerajaan Sriwijaya ditemukan berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit yakni pada 683 M, Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Kota Kapur (686 M), Prasasti Siddhayatra, Prasasti Telaga Batu (683 M), dan Prasasti Karang Berahi. Raja Balaputradewa membuat Kerajaan Sriwijaya berkembang dengan sangat pesat.

Pemerintah memperluas wilayahnya menjadi jalur perdagangan. Selain itu, Pemerintah Sriwijaya juga menjalin hubungan diplomatik dengan Pemerintah Cola di India dan juga Pemerintah Cina di utara. Selain jalur perdagangan, pemerintah tersebut juga mengembangkan pendidikan. Sriwijaya menjadi pusat pendidikan Agama Buddha di Asia Tenggara.

8. Kerajaan Mataram Kuno 

Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 sampai abad ke-11 Masehi. Dimana kerajaan yang satu ini awalnya berada di Jawa Tengah, lalu pindah ke Jawa Timur. Ada beberapa peninggalan prasasti seperti Prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Balitung, dan Prasasti Klurak. 

Kerajaan Mataram Kuno ini diperintah oleh dua dinasti, yakni dinasti Sanjaya yang menganut Agama Hindu. Sementara dinasti Syailendra menganut Agama Buddha. Dinasti Sanjaya menguasai wilayah Jawa Tengah bagian utara, sementara untuk dinasti Syailendra menguasai Jawa Tengah bagian selatan.

9. Pemerintah Kediri 

Kerajaan Kediri ini ditemukan berdasarkan adanya Prasasti Sirah Keting (1140 M), Prasasti Padlegan (117 M), Prasasti Hantang (1135 M), Prasasti Jaring (1181 M), dan Prasasti Kamulan (1194 M). Dimana Kerajaan Kediri diperintah oleh beberapa raja seperti Jayawarsa (1104 M), Jayabaya (1135 M), Sarveswara (1161 M), Aryaswara (1169 M-1171 M), Ganara (1182 M), Kameswara (1182 M-1185 M). M), dan Kertajaya (1190 M-1222 M). 

Raja Jayabaya dikenal sebagai jalan raya besar, karena beliau berhasil menyatukan Kerajaan Jenggala dan juga Kerajaan Kediri. Tak hanya itu saja, Raja Jayabaya juga dikenal sebagai peramal. Orang-orang yang ada di Kerajaan Kediri mayoritas berdagang emas, perak, pinang, dan juga cendana.

Kerajaan Kediri ini mulai runtuh pada tahun 1222 Masehi karena kalah perang. Pada waktu itu, Ken Arok di Ganter berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri. Runtuhnya kerajaan yang satu ini mengakhiri kekuasaan Dinasti Isyana.

10. Kerajaan Wangsa Isyana

Kerajaan Wangsa Isyana ini menjadi salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri sekitar tahun 929 Masehi. Dimana kerajaan ini dipimpin oleh Mpu Sindok setelah berpisah dengan Mataram Hindu karena kerajaan tersebut sudah jatuh. Kerajaan Wangsa Isyana berada di wilayah Jawa Timur dengan dinasti Syailendra yang memimpin kerajaan.

Wangsa Isyana meninggalkan begitu banyak bukti mengenai keberadaannya pada beberapa prasasti yang ditulis mengenai ahli waris kerajaan. Prasasti Pucangan menjadi salah satu bukti kerajaan yang paling banyak sampai sekarang. (Fandy-Gramedia)

Tags : Kerajaan , Nusantara , Sejarah , Kutai , Salakanagara , Kandis

Berita Terkait